Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Ibu Aniaya Anaknya hingga Tewas di Kebon Jeruk

Kompas.com - 22/10/2019, 09:01 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di sekitar Jalan Haji Sanusi, RT 004/RW 008, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dihebohkan kasus penganiayaan seorang anak oleh ibu kandungnya sendiri yang berujung pada kematian si anak.

NP (21), seorang ibu muda, Jumat (18/10/2019) lalu, menganiaya salah seorang anak kembarnya, yakni ZNL (2), hingga tewas.

NP bersama suami dan anak-anaknya menempati sebuah rumah kontrak di lokasi itu.

Baca juga: NP, Ibu yang Bunuh Anaknya di Kebon Jeruk Dikenal sebagai Sosok Tertutup

Berikut adalah sejumlah fakta tentang NP dan kasus penganiayaan itu:

1. Sering berantem dengan suami

Para tetangga sering mendengar NP dan suaminya cekcok, bahkan berantem.

Sumiyati, salah satu tetangga, kerap menegur NP dan suami agar tidak berkelahi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

"Sering berantem juga sih memang tuh bedua, sering saya omelin tuh, saya di sini udah puluhan tahun. Situ kalau berantem jangan kelewatan," kata Sumiyati, Senin kemarin.

Salah satu alasan Sumiyati menegur NP dan suaminya adalah karena kasian pada anak-anak mereka.

Pasangan itu sering cekcok di depan anak-anaknya.

Sumiyati khawatir, hal itu justru membuat anak-anak pasangan itu stres.

"Kalau berantem ya kasihan anaknya kecil-kecil takutnya mereka stres. Kalau mau berantem mending pergi, jangan panas-panasan di sini," kata dia.

2. NP sempat minta tolong warga saat anaknya tak berdaya

Saat penganiyaan terjadi Jumat lalu, NP sempat meminta tolong warga sekitar untuk membantu anaknya, ZNL, yang sudah tidak berdaya.

Suami NP tidak ada di rumah karena sedang pergi bekerja. ZNL pun dilarikan kerumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan medis.

"Pukul 12.00 WIB pas adzan, turun si NP minta tolong ke ibu-ibu di depan sini. Ditanya kenapa?  'Ini anak saya kejang-kejang'. 'Memang step?'. 'Enggak, panas enggak, tolong Bu, buruan Bu, tolong anak saya'. Begitu kira-kira pas Jumat kemarin," ucap Sumiyati.

Namun nyawa ZNL tidak tertolong. Balita berusia 2 tahun tersebut meninggal dunia.

3. Jadi tersangka

Polsek Kebok Jeruk yang menangani kasus itu langsung meninjau lokasi dan mengamankan NP dan suami.

Dari hasil penyelidikan, polisi sudah menetapkan NP sebagai tersangka atas meninggalnya ZNL.

"Ibu korban sudah ditetapkan menjadi tersangka Minggu kemarin, atas kejadian Jumat, pekan lalu," kata Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com