JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis 98 menolak Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Jilid 2 periode 2019-2024.
Sebab, mereka menilai, Prabowo terlibat kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada 1998.
"Prabowo itu adalah pelanggar HAM, harus tuntaskan dulu, harus clear-kan dulu. Itu agenda kami sebagai aktivis 98, dari dulu kami kawal," ujar Koordinator "Aktivis 98 Menolak" Aznil Tan saat dihubungi, Selasa (22/10/2019).
Baca juga: Prabowo Ditunjuk Jadi Menteri, Ketum PA 212: Hati-hati, Jangan Sampai Dipermalukan...
Aznil yang juga koordinator nasional Relawan Jokowi Poros Benhil itu mengaku kaget saat Presiden Joko Widodo meminta izin mengajak Gerindra masuk kabinet kepada para relawan dalam pertemuan pada Minggu (20/10/2019) malam.
Namun, Aznil saat itu belum berkesempatan menyampaikan keberatannya kepada Jokowi.
"Kita syok juga, kaget juga, kecewa juga, tapi kita enggak ada ruang waktu itu untuk bertanya atau memberikan masukan. Pak Presiden cuma mohon izin saja," kata dia.
Karena itu, Aznil dan beberapa aktivis 98 berencana menggelar aksi unjuk rasa menolak Prabowo menjadi menteri di Taman Pandang yang berlokasi di depan Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa sore ini.
Baca juga: Relawan: Jokowi Tunjuk Prabowo Jadi Menteri untuk Rekonsiliasi
"Kami beberapa teman dari 98, tidak banyak massa, tapi aktivis 98 aja, aksi menolak masuknya Prabowo ke dalam kabinet sekitar jam 15.30 nanti," ucap Aznil.
Sebelumnya, Prabowo dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo datang ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin kemarin.
Seusai bertemu Jokowi, Prabowo mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wacana Prabowo Jadi Menteri, Relawan Projo Bilang Itu Hak Prerogatif Presiden
Meski tak menyebut spesifik pos menteri yang akan ia emban, Prabowo menuturkan akan membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf di bidang pertahanan.
"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo.
Selain Prabowo, Edhy juga mendapat pos menteri. Namun Prabowo belum mengumumkan pos menteri yang dimaksud.
Saat itu, Prabowo sekaligus memastikan ia dan Edhy siap membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.