Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Sore Itu di Bidara Cina, Ratusan Orang Kehilangan Rumah, Kini Bertahan di Halaman Sekolah

Kompas.com - 23/10/2019, 10:45 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Senin (21/10/2019) lalu, kebakaran melanda permukiman warga RT 08, 09, dan 012, RW 02, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Api melalap rumah warga sekitar pukul 15.08 WIB. Warga yang panik karena api semakin merambat ke rumah lainnya pun segera menghubungi pemadam kebakaran.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, sebanyak 31 mobil pemadam dan 110 personel dikerahkan guna padamkan api.

"Api dan asap terlihat membumbung tinggi. Alhamdulillah setelah tiga jam lebih, api berhasil kita padamkan," kata Gatot saat dikonfirmasi wartawan, Senin.

Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 56 unit rumah terbakar. Hal itu menyebabkan 78 KK atau 350 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Kini, korban kebakaran tengah mengungsi di posko yang didirikan Pemprov DKI Jakarta di halaman SDN Bidara Cina 03 Pagi.

Sebulan lalu sempat diajari pencegahan kebakaran

Ketua RW 02 Rendra Bachtera mengatakan, baru sebulan wilayahnya mendapat sosialisasi pencegahan kebakaran dari Pemprov DKI Jakarta.

"Padahal baru sebulan yang lalu kita sosialisasi loh, tanggal 12 September," kata Rendra di lokasi pengungsian, halaman SDN Bidara Cina 03 Pagi, Selasa (22/10/2019).

Dia pun menduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik di salah satu rumah warga di RT 09.

Baca juga: Lokasi Kebakaran Bidara Cina Baru Sebulan Dapat Sosialisasi Pencegahan

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, pihaknya akan merutinkan sosialisasi pencegahan kebakaran kepada warga guna meminimalisir terjadinya kebakaran di Jakarta Timur.

"Untuk itu saya pesan saya ingatkan kepada jajaran saya untuk terus lakukan sosialisasi kepada warga sampai betul-betul kebakaran terminimalisir atau sedikit jumlahnya. Karena kalau dihitung-hitung di Jakarta Timur hampir setiap hari dua atau tiga kasus seperti ini," ujar Anwar di lokasi pengungsian, halaman SDN Bidara Cina 03 Pagi, Selasa.

Kekurangan air bersih

Rendra mengatakan, kebutuhan logistik para korban kebakaran sudah cukup terpenuhi. Namun, air bersih masih kurang mencukupi kebutuhan warga.

Sebab, dua toilet umum yang disediakan di posko pengungsian tidak mengeluarkan air yang cukup.

"Iya masih butuh air bersih di sini kita kekurangan. Toilet umum sudah ada tapi airnya kecil banget, sementara ini warga pakainya toilet sekolah sama numpang tetangga atau saudaranya," ujar Rendra.

Baca juga: Pemkot Jakarta Timur Cari Dana CSR untuk Renovasi Rumah Korban Kebakaran Bidara Cina

Warga juga masih membutuhkan popok bayi, alat mandi, dan pakaian dalam.

Cari dana CSR untuk renovasi rumah

Adapun Anwar mengatakan, Pemkot Jaktim tidak memiliki anggaran untuk merenovasi rumah korban kebakaran.

Kendati demikian, Pemkot Jakarta Timur akan berupaya mencari dana corporate social responsibility (CSR) atau dana tanggung jawab sosial perusahaan untuk merenovasi rumah korban kebakaran.

"Kalau anggaran untuk renovasi kami tidak ada, kita sifatnya sosial membantu saja. Tapi saya upayakan seperti di Jatinegara kemarin ya kami dapat CSR, kami bantu, CSR-nya kami dorong untuk membantu (menyediakan) materialnya (bangunan)," ujar Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com