TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangerang Selatan tengah gencar melakukan pengawasan terhadap jam operasional truk, khususnya pada siang hari.
Ini dilakukan setelah angka kecelakaan yang melibatkan truk dengan pengguna jalan lain meningkat.
Berdasarkan data yang dimiliki Satlantas Polres Tangerang Selatan, tercatat sudah 21 kejadian kecelakaan yang melibatkan truk sejak Januari hingga Oktober 2019 ini.
"Berdasarkan data dari Januari 2019 sudah ada 21 kejadian yang melibatkan truk. Termasuk Kota Kabupaten Tangerang yang wilayah hukumnya masuk di Tangsel," kata Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan AKP Lalu Hedwin, Rabu (23/10/2019).
Menurut Lalu, dari 21 kasus kecelakaan yang melibatkan truk, sembilan di antaranya menelan korban jiwa. Sementara untuk sisanya mengalami luka-luka baik ringan maupun berat.
Baca juga: Cerita Kadishub Tangsel Pernah Diintimidasi Saat Hentikan Truk Tanah di Bintaro
"Tapi sembilan yang meninggal dunia ini bukan saja pengendara yang lain, tapi termasuk sopir truk," kata Lalu.
Sebelumnya, truk bermuatan tanah yang dikendarai Madrais (39) terlibat kecelakaan dengan sepeda motor di Graha Bintaro, Perigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (14/10/2019).
Akibat kecelakaan tersebut, seorang pengendara motor bernama Niswatul Umma (18), mahasiswa UIN tewas terlindas.
Sopir truk sempat melarikan diri hingga akhirnya menyerahkan diri ke Kepolisian.
Baca juga: Mahasiswi UIN Jakarta Tewas Ditabrak Truk, Pemkot Tangsel Disomasi
Adapun korban ketika itu tidak dikenali karena tidak membawa identitas apapun. Belakangan diketahui korban adalah Niswatul Umma, mahasiswi UIN Jakarta.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan