Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Greenpeace yang Panjat Patung Hanya Diam Saat Diperiksa Polisi

Kompas.com - 23/10/2019, 19:41 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok aktivis Greenpeace yang memanjat Patung Dirgantara, Pancoran, Jakarta, Rabu (23/10/2019), menolak berbicara ketika diperiksa polisi.

Setelah turun dari patung pukul 11.00 WIB, mereka langsung dibawa ke Polsek Tebet, Jakarta Selatan, untuk diperiksa.

Namun saat diperiksa, kelima pemuda tersebut bungkam.

Rangga, salah satu peserta aksi mengatakan, mereka tidak perlu berbicara kepada pihak kepolisian.

"Ya karena memang enggak perlu (menjawab). Salah kita apa?" Kata Rangga di Polsek Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Pasang Spanduk di Patung Bundaran HI dan Dirgantara, Ini Tuntutan Greenpeace

Menurut Rangga, mereka hanya membentang spanduk bertuliskan "Lawan perusak hutan,#Reformasidikorupsi".

Hal itu merupakan bentuk ekspresi kekecewaan terhadap pemerintah karena lamban menangani fenomena kebakaran hutan.

"Kita cuma memberi pesan. Jadi enggak terlalu perlu menjawab apa yang mereka (polisi) tanyakan," kata dia.

Baca juga: Aktivis Greenpeace: Kita Semua Korban Kerusakan Lingkungan

Sementara itu, Wakapolsek Tebet AKP Rusdi Dalby membenarkan bahwa para aktivis tersebut tidak mau menjawab saat diperiksa polisi.

"Mereka kita tanya memang diam saja, enggak mau kasih statement," kata Dalby.

"Mereka sengaja (diam). Kami belum tahu (motif) karena indentitas mereka tidak diperlihatkan," tambah dia.

Baca juga: Setelah 8 Jam, Lima Anggota Greenpeace yang Pasang Spanduk di Patung Selamat Datang Dievakuasi

Selain di Pancoran, para aktivis Greenpeace juga memasang spanduk yang sama di Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Bahkan, dua perempuan dan tiga pria bertahan di patung tersebut hingga delapan jam.

Setelah turun, mereka kemudian dibawa ke Polsek Menteng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com