Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Tradisi Tionghoa Benteng di Museum Benteng Heritage

Kompas.com - 24/10/2019, 05:47 WIB
Hilel Hodawya,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Di tengah laju kemajuan Kota Tangerang, warga Tionghoa masih hidup dengan mempertahankan tradisinya.

Orang Tionghoa telah menetap di Tangerang sejak tahun 1407. Jejak keberadaan mereka dapat ditemukan di sekitar kawasan Pasar Lama, Tangerang. 

Salah satu warisan sejarah kaum Tionghoa Benteng adalah Museum Benteng Heritage. Museum itu kaya akan peninggalan tradisi Tionghoa Benteng.

Di museum itu ditemukan lukisan-lukisan yang mengisahkan budaya masyarakat Tionghoa Benteng sejak dulu hingga sekarang.

Salah satunya tentang festival Pehtjun atau Lomba Perahu Naga.

Baca juga: Mengenal Perwira TNI Keturunan Tionghoa John Lie, Hantu Selat Malaka..

"Festival Lomba Perahu Naga, tiap tahun diadakan tanggal lima bulan lima kalender Tionghoa. Kalau di masehi, biasanya bulan Juni," kata Pemandu Wisata Museum Benteng Heritage, Martin.

Pemilihan tanggal lima bulan lima didasari kepercayaan bahwa tanggal tersebut merupakan puncak musim panas.

Festival Pehtjun merupakan tradisi yang hingga kini masih rutin dilaksanakan kaum Tionghoa Benteng di Tangerang.

Dalam festival tersebut, masyarakat akan berlomba mengayuh perahu berbentuk naga di Sungai Cisadane, dimulai dari daerah Babakan sampai ke sekitar Pasar Lama.

"(Festival) ini tiap tahun beda tanggal. Tahun ini tanggal tujuh Juni, enggak tahu tahun depan," tambah Martin.

Selama perayaan Festival Pehtjun dilaksanakan, ada tiga tradisi lain yang turut dijalankan. Tradisi pertama adalah tradisi menangkap bebek.

Bebek-bebek akan dilempar ke tengah Sungai Cisadane. Setiap orang yang ingin mendapatkan bebek harus menceburkan diri ke sungai. Bebek yang dilepas bebas diambil oleh siapa saja.

Tradisi kedua yaitu tradisi mendirikan telur. Telur yang berbentuk bulat diusahakan agar bisa berdiri di atas bidang datar. Kaum Tionghoa percaya, pukul 12.15 adalah waktu yang paling tepat untuk bisa mendirikan telur.

"Kalau coba (mendirikan) jam 11, belum bisa. Setelah jam 12 itu besar kemungkinannya," kata Martin.

Tampak bagian depan Museum Benteng Heritage di Pasar Lama, Kota Tangerang, Rabu (12/8/2015). Jalan di depan museum digunakan untuk lapak pedagang pasar tradisional.KOMPAS/RADITYA HELABUMI Tampak bagian depan Museum Benteng Heritage di Pasar Lama, Kota Tangerang, Rabu (12/8/2015). Jalan di depan museum digunakan untuk lapak pedagang pasar tradisional.

Tradisi terakhir adalah tradisi pelemparan bakcang. Bakcang sendiri berasal dari kata bak yang berarti daging dan cang yang artinya diikat.

Baca juga: Peran Prajurit Tionghoa dalam Perkembangan TNI...

 

Pelemparan bakcang itu dilakukan untuk mengenang menteri Tiongkok bernama Yuan yang sangat dicintai rakyatnya. Menteri itu hidup 2000 tahun yang lalu.

Hingga kini, bakcang pun masih dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat Tionghoa, termasuk kaum Tionghoa Benteng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com