Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Overstay, 14 Warga Asal Afrika Diamankan Imigrasi Jakarta Pusat

Kompas.com - 25/10/2019, 05:34 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebanyak 14 orang asal sejumlah negara di Afrika diamankan dari Apartemen Green Pramuka oleh Imigrasi Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019) malam.

Kepala Subseksi Intelijen Keimigrasian Jakarta Pusat, Kevin Semuel Manus, mengatakan, dari 14 yang diamankan, ada 11 orang yang melanggar izin tinggal atau overstay.

Penangkapan sebelas warga negaara asing (WNA) itu bermula adanya informasi dari masyarakat yang curiga dengan keberadaan orang asing tersebut.

“Kami bekerja sama dengan apartemen untuk menyelidiki keberadaaan WNA ini,” ucap Kevin saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Imigrasi Jakpus Sidak Apartemen Green Pramuka, WNA Takut hingga Pasrah

Ia mengatakan, saat diminta dokumen perjalanan atau izin tinggal, orag-orang tidak dapat memperlihatkan atau menyerahkan dokumen tersebut.

“Hasil pemeriksaan, masa berlaku izin tinggal WNA asal Afrika itu telah melebihi dari batas waktu izin tinggal yang diberikan," ujarnya. 

Menurut dia, mereka datang ke Indonesia rata-rata untuk urusan pekerjaan dan berwisata. 

Pihak Imigrasi masih menelusuri apa alasan para WNA itu masih bertahan tinggal di Indonesia.

Head of Communication Green Pramuka City, Lusida Sinaga, mengatakan, WNA memang sering menetap di apartemen itu. Bisanya mereka menyewa dari broker ilegal.

Ia menyatakan, Green Pramuka City sebenarnya menyewakan kamar ke WNA jika mereka memiliki paspor dan kartu izin tinggal terbatas (kitas).

"Dalam aturan memang persyaratannya itu harus ada paspor, Kitas bahkan kalau yang bekerja mereka juga harus punya visa kerja atau visa turis,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com