Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkunci di Mobil Saat Bermain, Bocah 5 Tahun di Bekasi Meninggal Dunia

Kompas.com - 25/10/2019, 16:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki berinisial MFA (5) meninggal dunia akibat kelelahan setelah terkunci di mobil yang terparkir di halaman rumah, persisnya di RT 001 RW 002 Kampung Rawabugel, Bekasi Utara pada Kamis (24/10/2019) sore.

Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari menyebutkan, korban mulai "hilang" sekitar pukul 11.00 WIB. Kala itu, korban tengah bermain di depan rumah.

"Menurut keterangan orangtua korban, sekitar pukul 10.00 WIB, korban sedang bermain di depan rumah, lalu korban mendekati mobil yang terparkir di halaman depan rumah. Pukul 11.00 WIB, ibunya mencari, tapi belum ketemu," kata Erna dalam keterangannya yang diterima Kompas.com, Jumat (25/10/2019) siang.

Baca juga: Ibu Muda Cekoki Anak Kandungnya dengan Air Galon hingga Tewas

Karena bingung terhadap keberadaan anaknya, kedua orangtuanya pun terus mencari anaknya itu. Pukul 14.00 WIB, sang ayah akhirnya menemukan MFA.

"Di dalam sebuah mobil sedan di depan rumah. Korban tengkurap, pingsan, dan lemas," lanjut Erna.

Sontak, korban pun diboyong ke rumah sakit. Namun, setibanya di sana, dokter menyatakan bahwa bocah tersebut sudah meninggal dunia.

"Diduga korban meninggal dunia akibat terkunci di dalam mobil, kelelahan, serta kekurangan oksigen di dalam mobil," tutupnya.

Bermain petak umpet

Saat ditemukan meninggal dunia di dalam mobil, MFA rupanya sedang bermain petak umpet.

Polisi mengatakan mobil tua tersebut jadi tempat sembunyi MFA yang saat itu tengah bermain di halaman rumah tetangganya.

Mobil tua itu memang sudah tidak dipakai lagi oleh pemiliknya. Tiga pintu terkunci rapat, sedangkan ada satu pintu yang bisa dibuka dari luar.

Baca juga: Meninggal Dunia, Bocah di Bekasi Terkunci di Mobil Saat Sedang Main Petak Umpet

Diduga, MFA panik saat tahu dirinya terkunci hingga akhirnya membuat tenaganya kian lemas hingga MFA pingsan. 

"Mungkin karena di dalam mobil saat tengah hari bolong. Masalahnya dia juga itu sedang berkeringat. Dia panik, mungkin teriak tapi enggak ada orang," ujar Bahrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com