KOMPAS.com – Setelah Moda Raya Tranportasi (MRT) beroperasi pada April 2019, warga Jakarta tahun ini bisa menikmati Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Transit (LRT) sejak 11 Juni 2019.
LRT Jakarta diuji coba secara gratis melewati enam stasiun, yaitu Pegangsaan Dua, Pulomas, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Equestrian, serta Velodrome.
Jam operasional moda transportasi ini adalah dari pukul 06.00-22.00 WIB pada Senin-Jumat dan 07.00-23.00 WIB pada Sabtu-Minggu.
Dani Fitria Sari (35), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, termasuk salah satu warga yang turut mencoba uji publik tersebut.
Hampir setiap hari ia memanfaatkan LRT saat pulang dari kantornya di Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Baca juga: Mengintip Rupa LRT, Si Pemecah Kemacetan Ibu Kota
Rute yang dilaluinya adalah dari Halte Transjakarta Sudirman ke Halte Velodrome Rawamangun. Ia kemudian berjalan ke Stasiun LRT Velodrome untuk menuju Stasiun LRT Kelapa Gading.
“Dari Stasiun di Mall Kelapa Gading lalu menumpang ojek online ke rumah,” tukasnya.
Menurutnya, menumpang LRT jauh lebih nyaman, ini karena ia pasti mendapat tempat duduk karena penumpangnya belum terlalu banyak.
“Selain itu lebih bersih, cepat, dan tepat waktu. Sayang trayeknya masih pendek banget, dari Kelapa Gading ke Velodrome. Tapi lumayan sih, daripada naik angkot,” katanya.
Dalam keterangan persnya Pemerintah Provinsi (Pemprov ) DKI Jakarta menjelaskan, sejak 11 Juni–13 Oktober 2019, LRT Jakarta telah melayani 798.000 penumpang.
Tak hanya sampai Velodrome, menurut rencana pembangunan jalur LRT di rute tersebut juga akan diperpanjang sampai ke Manggarai.
Sedangkan untuk rute Kelapa Gading menuju Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok saat ini sedang dilakukan pengetesan tanah atau soil testing. Dua pembangunan jalur LRT ini masuk dalam pembangunan LRT Jakarta fase II.
LRT sendiri adalah moda layanan transportasi penumpang yang beroperasi di atas rel ringan. Kecepatan rata-ratanya sekitar 50 kilometer (km) per jam, tetapi kereta LRT Jakarta dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 90 km per jam.
Walaupun memiliki kecepatan tinggi, kereta buatan Hyundai Rotem dari Korea Selatan ini mampu melaju dengan aman dan luwes mengikuti kontur jalur trek di tikungan tajam.
Kemampuan ini diperoleh karena sistem articulated bogie yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia.