Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

MRT Sudah 7 Bulan Beroperasi, Masih Puaskah Warga Terhadap Moda Transportasi ini?

Kompas.com - 25/10/2019, 20:27 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com – Sejak beroperasi pada 24 Maret 2019, Moda Raya Terpadu (MRT) menjadi primadona transportasi publik termodern di Jakarta dan satu-satunya di Indonesia.

Warga DKI dan kota-kota penyangga di sekitar Jakarta antusias mencoba moda transportasi berbasis rel bernama Ratanga ini.

Sebagian besar dari warga pun mengungkapkan kepuasannya, karena pada MRT ini penumpang menjadi semakin tertib dan stasiun tetap terjaga kebersihannya.

“Menurut saya MRT itu sudah memenuhi standar transportasi publik yang diharapkan, ya aman, nyaman, dan tepat waktu. Karena ketepatan waktu itu saya jadi sampai di rumah lebih cepat dan jadi punya quality time,” kata Adica Irwahana (48), warga Bumi Serpong Damai yang berkantor di Wisma Metropolitan, jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan.

“Enaknya lagi, jadi mudah mencapai lokasi lain yang dilalui MRT. Karena kantor saya di Sudirman, kalau ingin makan siang ke wilayah Jakarta Selatan lainnya nggak perlu macet-macet lagi, tinggal naik MRT,” tambah dia, Kamis (25/10/2019).

Seperti diketahui, pada MRT fase 1 rute Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) melewati 13 stasiun. Panjang rutenya mencapai 16 kilometer (km).

Enam km ada di bawah tanah (underground) yang melalui enam stasiun, yaitu Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.

Sementara itu, sepuluh km sisanya merupakan struktur layang (elevated) yang melewati tujuh stasiun, yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, serta Sisingamangaraja.

Depo kereta MRT berdekatan dengan Stasiun Lebak Bulus yang menjadi tempat pertemuan pertama Jokowi dan Prabowo Subianto pada 13 Juli 2019, setelah pemilihan presiden.

Adapun untuk pengelolaan MRT sehari-hari dikerjakan PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta). Perusahaan yang berdiri pada 17 Juni 2008 merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta.

PT MRT Jakarta pun nanti dipercaya merancang pembangunan MRT fase kedua (Bundaran HI-Kota) dan fase ketiga (Kalideres-Cempaka Baru). Direncanakan pembangunan MRT fase kedua berlangsung pada 2020 dan selesai empat tahun kemudian.

Target penumpang

Dalam keterangan persnya Pemprov DKI menjelaskan, PT MRT Jakarta menargetkan, jumlah penumpang harian transportasi berbasis rel ini mencapai 100.000 orang pada akhir 2019.

Angka ini tampaknya akan segera terlampaui, mengingat hingga Juli 2019 jumlah rata-rata pengguna MRT Jakarta mencapai 94.824 orang per hari. Artinya, naik 15,9 persen dari bulan sebelumnya.

“Target di awal itu 65.000 penumpang per hari sampai akhir tahun. Tapi sekarang saja (Oktober 2019) sudah mencapai 117.000 penumpang per hari,” kata Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Jumat (25/10/2019).

Peningkatan jumlah tersebut karena warga masyarakat terbantu dengan adanya lahan parkir park and ride di Stasiun Lebak Bulus. Di sini pengguna kendaraan bermotor bisa memarkir kendaraan lalu berganti moda transportasi ke MRT.

Syafrin menjelaanjutkan, MRT juga ramah bagi siapa saja, tak terkecuali bagi lansia, ibu hamil, dan kaum disabilitas, meski saat ini belum ada petugas khusus untuk mendampingi mereka.

“Namun pasti sudah nyaman karena ditangani petugas dan awak kabin petugas yang sudah mendapat pelatihan untuk menangani lansia dan kaum disabilitas. Kalau penumpang bawa kursi roda, petugas sudah tahu bagaimana mengarahkannya,” tambah Syafrin.

Ketepatan waktu kedatangan, waktu tempuh, dan waktu berhenti kereta di stasiun MRT mencapai 100 persen dari total 6.159 perjalanan kereta. Hal inilah yang terutama memenuhi harapan penumpang pada umumnya.

Dengan kenyamanan tersebut, tidak heran apabila MRT kini menjadi transportasi primodona warga Jakarta dan sekitarnya. Pandangan masyarakat terhadap transportasi publik perlahan-lahan berubah menjadi hal positif.

Menumpang moda raya terpadu ini menjadi langkah cerdas untuk mengalahkan kemacetan dan waktu yang terbuang percuma. Jadi, segera beralih ke MRT!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com