Ali menyadari hal itu sebagai risiko atas kebijakan yang ia terapkan.
Lotto untuk bangun sekolah
Ali pun menggunakan pajak judi untuk membangun sekolah. Pendidikan yang tak memadai di Jakarta telah mengganggu pikiran Ali Sadikin sejak hari pertama ia diangkat sebagai gubernur. Ia melihat anak-anak berkeliaran tak menentu.
Mereka berbondong-bondong ada di jalanan pada pagi hingga malam. Mereka tak tertampung oleh sekolah yang ada.
Baca juga: Kontroversi Pajak Judi di Jakarta dan Ali Sadikin yang Gusar...
Di dekat Hotel Indonesia, Ali melihat sekolah yang tak patut lagi. Bagunannya tua dan kotor. Rupanya, satu bangunan itu dipakai oleh lima sekolah, digunakan sejak pagi hingga malam. Tiap kelas digunakan oleh murid-murid melebihi batas semestinya.
Kondisi itu membuat Ali gusar. Ia ingin segera mengatasi masalah itu. Caranya tentu dengan mendirikan gedung-gedung sekolah baru, di samping memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak.
“Tolol kalau saya membiarkan anak-anak yang masih patut sekolah dibiarkan keluyuran. Sebab itu saya mencari duit. Uang (pajak judi) Lotto Jaya yang dimulai sejak April 1967 sudah saya pakai untuk mengatasi soal pendidikan,” kata Ali.
Ia ingat, uang terkumpul saat itu Rp 2 juta, yang besar nilainya saat itu. Hingga akhirnya, Ali memakai uang itu untuk membangun lima gedung sekolah dasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.