Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Ingin Cetak Sendiri Blangko E-KTP

Kompas.com - 28/10/2019, 13:33 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan berharap bisa mengadakan sendiri blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik untuk warganya yang belum memiliki e-KTP.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tangerang Selatan Dedi Budiawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait persoalan tersebut.

"Sudah mengusulkan itu (pengadaan blangko), tapi memang tidak segampang itu," kata Dedi saat dihubungi, Senin (28/10/2019).

Menurut Dedi, saat ini pemerintah pusat juga tengah mencari cara agar perubahan kewenangan pengadaan blangko e-KTP yang semula ditangani pusat, bisa ditangani pemerintah daerah.

Baca juga: Fakta-fakta Seputar Kasus Penjualan Blangko e-KTP

Jika hal tersebut dapat dilakukan, Dedi mengaku, pihaknya siap untuk mengadakan sendiri blangko e-KTP.

"Saat ini pemerintah pusat juga sedang mencari perubahan aturan regulasi jika memang aturan pengadaan blangko akan diserahkan ke daerah. Kalau diserahkan kita siap dan APBD kita mampu untuk itu," tutur Dedi.

Namun, kata Dedi, untuk melakukan perubahan tersebut, pemerintah pusat harus mengubah undang-undang administrasi kependudukan (Adminduk).

"Karena itu, untuk memenuhi usulan itu pemerintah pusat harus mengubah undang-undang Adminduk. Karena salah satu pasal di situ disebutkan kalau pengadaan blangko KTP Elektronik urusan pemerintah pusat. Dan saat ini sedang mencari perubahan regulasi agar blangko bisa diserahkan ke daerah," ucap Dedi.

Selain upaya tersebut, pemerintah Pusat juga sedang mempersiapkan pengadaan blangko di daerah-daerah nantinya, melalui sistem e-katalog.

"Mungkin semua itu perlu waktu dan sambil menunggu waktu berjalan, pengadaan blangko bisa segera teratasi paling tidak secara bertahap,” katanya.

Sebelumnya, sebanyak tujuh kecamatan di wilayah Tangerang Selatan tidak memiliki stok blangko e-KTP. Kondisi ini terjadi Pemilu 2019 lalu.

Sehingga pemohonan e-KTP baru maupun perbaikkan selama itu hanya diberikan surat keterangan (suket) yang menjadi pengganti sementara identitas.

Baca juga: Wali Kota Gemas, 70.000 Warga Bekasi Masih Pakai Suket Gara-gara Blanko E-KTP Langka

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sebelumnya gemas karena puluhan ribu warganya hingga kini belum memiliki KTP elektronik.

Penyebabnya, alokasi blangko e-KTP di Kota Bekasi hanya sekitar 500 keping per bulan dari Kemendagri.

Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali meminta agar diizinkan mencetak sendiri blangko e-KTP, tetapi tidak diizinkan karena terbentur aturan.

Ia merasa, Pemkot Bekasi sanggup mengadakan sendiri blangko e-KTP seandainya Kemendagri kesulitan.

"Mampulah. Kartu Sehat saja dulu kita cetak sendiri kok. Tunjuk saja di mana (percetakannya). Kalau Kemendagri susah, kita kirim uangnya ke Kemendagri," ujar Pepen.

"Umpamanya di percetakan Peruri kita bikin, kita yang bayar. Tapi kan enggak bisa," tutup politikus Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com