Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutiyoso, Gubernur yang Mewujudkan Transjakarta

Kompas.com - 28/10/2019, 15:32 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Kritik juga datang dari para pengguna kendaraan pribadi dan sopir bus kota atau mikrolet.

Pada hari peluncuran transjakarta di awal 2004 itu misalnya, lalu lintas di hampir seluruh ruas jalan di Jakarta macet.

Kemacetan membuat pengemudi mobil pribadi dan bus kota serta mikrolet kesal. Suara klakson yang bersahut-sahutan terdengar hampir di sepanjang jalan. Saling mengumpat di antara sesama sopir pun berkali-kali terdengar.

Namun, Sutiyoso berprinsip the show must go on. Tak ada yang boleh membatalkan operasi transjakarta. Ia bercita-cita menggiring masyarakat untuk terbiasa menggunakan angkutan umum, bukan mobil pribadi.

"Protes soal kemacetan itu kan (muncul) dari orang-orang yang ke mana-mana naik mobil. Mereka tidak mau terganggu, tetapi orang lain disuruh menderita," kata Sutiyoso.

Wujudkan transjakarta yang berulang kali gagal

Di tengah berbagai kritikan, Sutiyoso terus mewujudkan transjakarta yang sudah berulang kali gagal sejak 1990-an.

Sejak tahun 1990-an, Pemprov DKI sudah berencana membangun angkutan umum massal berupa subway dari Lebak Bulus ke Kota .

Tahun 1993, proyek serupa transjakarta pernah diujicobakan tetapi gagal dalam perjalanan.

Memasuki tahun 2002, Pemprov DKI kembali menggulirkan rencana uji coba transjakarta di jalur Blok M-Kota.

Sayangnya, proyek itu tidak dirancang secara matang. Akibatnya, berulang kali peluncurannya tertunda. Soft launching yang semula dijanjikan bulan Februari 2002 tertunda hingga Desember 2002.

Proyek transjakarta tidak kunjung selesai hingga Januari 2003. Pemprov DKI kembali menjanjikan transjakarta bakal terealisasi bulan Mei, Juni, Agustus, dan Desember tahun 2003.

Proyek itu akhirnya baru benar diluncurkan pada 15 Januari 2004.

Perkembangan transjakarta

Transjakarta kini terus berkembang sejak diluncurkan 15 tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com