Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Nelayan Muara Angke kepada Edhy Prabowo, Perizinan Berlayar Dipermudah

Kompas.com - 28/10/2019, 16:58 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan di Muara Angke menggantungkan harapan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang baru saja menggantikan Susi Pudjiastuti.

Salah satunya adalah Febri Styawan (37), nelayan di dermaga Muara Angke. Ia berharap agar pada era Edhy, Kementerian bisa mempermudah urusan birokrasi.

"Bikin surat jangan dipersulit. Nelayan kecil gimana-gimana mah ikut, tapi zaman menteri sebelumnya surat izinnya susah," kata Febri kepada wartawan, Senin (28/10/2019).

Salah satu contoh yang disebutkan Febri ialah penerbitan surat tanda keterangan andon (STKA). STKA adalah surat yang terbitkan oleh pemerintah setempat yang menyatakan nelayan tersebut melakukan andon.

Tanpa surat itu, para nelayan tidak diizinkan melaut untuk menangkap ikan.

Namun, kata Febri, butuh waktu tiga bulan untuk mengurus surat tersebut. Sementara bagi nelayan kecil seperti mereka, tidak melaut selama itu tentu menghilangkan penghasilan.

Baca juga: Lima Hari Gantikan Susi Pudjiastuti, Edhy Prabowo Akan Temui Nelayan di Pesisir Jakarta

"Padahal sekarang kan sudah canggih, bisa online-online. kalau bisa dipermudah lah, jangan tekan nelayan kecil" ujar Febri.

Belum lagi biaya yang harus mereka keluarkan untuk mengurus surat tersebut. Menurut Febri, sekali pengurusan surat kapal di bawah 30 GT dibutuhkan dana sebesar Rp 6 juta.

Rekan sekapal Febri bernama Udin (45) mengaku selagi STKA belum terbit, mereka terpaksa kucing-kucingan dengan petugas di lautan.

"Tahun ini tangkapan menurun, diuber-uber polisi terus, ibaratnya kayak dicap maling," tutur Udin.

Baik Udin maupun Edhy mengatakan para nelayan kecil seperti mereka siap mengikuti setiap regulasi bahkan pajak yang diterbitkan Pemerintah.

Namun, pemerintah harus memberi kemudahan agar mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dari melaut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com