JAKARTA, KOMPAS.com - Mal Rongsok di Jalan Bungur Raya, Kecamatan Beji, Depok, telah berdiri sejak tahun 2010. Ide pembuatannya dilatarbelakangi oleh hobi menjual barang rongsok.
"Hobi awal nongkrong di tempat rongsokan, cari barang bekas, kemudian yang bisa diservis, kita servis. Hasil penjualannya saya pergi nongkrong di mal buat makan," ujar pemilik Mal Rongsok Nurcholis Agi saat dijumpai, Senin (28/10/2019).
Kegiatan tersebut menjadi hal rutin yang dilakukan Agi setiap hari. Akhirnya, di tahun 1998, ia berpikiran untuk membuka sebuah mal dengan isi barang rongsok.
Mimpi membuat Mal Rongsok baru terwujud di tahun 2010. Sebelum menjadi mal, usahanya dimulai dengan berjualan barang elektronik bekas.
Baca juga: Mal Rongsok, Pusat Berbelanja Barang Bekas di Depok
"Saya namakan Adi Elektronik pada tahun 2006. Belum berani kasih nama mal," cerita pemilik Mal Rongsok Nurcholis Agi.
Menurut dia, mal identik dengan barang-barang dalam jumlah besar dan pengunjung bisa mencari sendiri barang yang dibutuhkan. Setelah usahanya semakin membaik, barulah ia beralih nama menjadi Mal Rongsok.
"Setelah luas, setelah besar, baru saya kasih nama Mal Rongsok di tahun 2010," ungkap Agi.
Awalnya, luas usaha Mal Rongsok hanyalah 100 meter. Seiring berjalannya waktu, karena jumlah barang yang semakin banyak, Agi memutuskan untuk memperluas lahan usahanya.
Kini, luas Mal Rongsok telah mencapai 800 meter dengan tinggi 3 lantai.
Baca juga: Cerita Anak Tukang Rongsok Ubah Limbah Plastik Jadi Lukisan Nissa Sabyan, Sempat Gagal Berkali-kali
Sebelum membuka usaha barang rongsok, Agi telah mencicipi berbagai macam bidang pekerjaan. Di usia 12 tahun, ia telah hobi mencari barang rongsok untuk dijual kembali untuk mendapat uang jajan tambahan.
Beranjak dewasa, Agi merasakan bekerja di apotek, membuka toko kelontong, bengkel motor dan mobil, bengkel handphone, studio musik, salon, dan lain sebagainya. Pengalaman-pengalaman tersebut ia jadikan ilmu untuk membuka usaha Mal Rongsok.
"Kalau sudah pinter, (usahanya) saya tutup. Sampai Mal Rongsok ini bidang usaha yang ke-28," kata Agi.
Baca juga: Kiat Juragan Mal Rongsok Bertahan di Tengah Maraknya E-Commerce
Barang bekas di Mal Rongsok banyak Agi dapatkan dari hasil lelang barang rongsok dari perusahaan ternama. Barang yang masih dalam kondisi baik ia jual apa adanya. Sementara, barang rusak akan ia servis berdasarkan pengetahuan yang ia peroleh dari pekerjaan sebelumnya.
Kini, Mal Rongsok telah berkembang dan memiliki dua cabang di Cinere dan Bogor. Namun, usaha di Cinere ditutup untuk sementara waktu karena telah habis masa kontrak.
"Saya lagi cari tempat lagi, untuk buat tempat namanya Wisata Rongsok nanti. Mudah-mudahan jadi," tutur Agi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.