KOMPAS.com - Salah satu pembangunan Ruang Ketiga yang massif dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam dua tahun terakhir adalah Taman Kota.
Taman Kota tersebut bisa berupa Taman Maju Bersama (TMB) atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) lainnya. TMB memiliki paradigma yang berbeda dari pembangunan taman-taman sebelumnya, yaitu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan tertulisnya pada Kompas.com mengatakan, meskipun TMB dan RPTRA sama-sama tergolong Ruang Terbuka Hijau (RTH), tapi TMB lebih variatif dan tematik.
Ini terjadi karena TMB disesuaikan dengan karakteristik dan luas lahannya, serta dibangun secara kolaboratif bersama masyarakat.
Taman Maju Bersama didominasi ruang terbuka dan berkonsep "park" dibanding "garden".
Dengan demikian, meskipun sama-sama berlokasi di tengah-tengah pemukiman, dengan hadirnya konsep "park" tersebut warga menjadi lebih leluasa untuk dapat bermain di atas rumput dikarenakan minimnya pembangunan di tengah-tengah taman.
Konsekuensi dari minimnya pembangunan di tengah taman tersebut, TMB dapat pula berfungsi dari sisi ekologis, yaitu sebagai resapan air untuk menjaga ketersediaan air tanah, baik saat musim hujan terlebih saat musim kemarau.
Salah satu contoh suksesnya pembangunan TMB adalah di Taman Piknik di Jalan Manunggal II, Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur.
Di taman seluas 1 hektar (ha) tersebut, warga tidak hanya bisa merasakan hijaunya taman, tapi juga merasakan sejuknya udara karena memiliki danau buatan dengan ragam jenis ikan di dalamnya dan tanaman eceng gondok.
Salah satu warga yang turut menikmati Taman Kota sebagai lahan hijau di tengah-tengah pemukiman ini adalah Patrick Yunus (45), warga Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sejak tinggal di kawasan ini 11 tahun lalu, Patrick rutin mengunjungi Taman Ayodya dan Taman Langsat yang terletak tak jauh dari rumahnya.
Ia masih ingat betul bagaimana rupa Taman Ayodya yang sebelumnya bernama Taman Barito.
“Dulu isinya kios-kios pedagang bunga dan ikan di sekelilingnya, kita enggak tahu sama sekali kalau ada kolam lumayan besar di balik toko-toko itu,” katanya.
Taman Ayodya dilengkapi dengan peralatan olahraga seperti pull bar dan sejenisnya, serta lapangan badminton.
Bahkan Patrick mengatakan dulu taman ini menyediakan perpustakaan apung di tengah danaunya. Ini merupakan inovasi yang menarik, sayangnya tidak terurus sehingga sekarang ditiadakan.