Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Anggaran Fantastis APBD DKI 2020

Kompas.com - 31/10/2019, 07:44 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat menganggarkan Rp 82,8 miliar untuk membeli lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor pada 2020.

Baca juga: Soal Anggaran Lem Aibon 82,8 Miliar, Ini 3 Pernyataan Pemprov DKI

Anggaran itu heboh diperbincangkan warganet setelah diunggah anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI William Aditya Sarana melalui akun Instagram-nya, @willsarana.

"Kami temukan anggaran yang cukup aneh lagi, yaitu pembelian lem Aibon sebesar Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan," tulis William dalam akunnya, Selasa (29/10/2019).

Dalam anggaran itu, lem Aibon hendak diberikan kepada 37.500 murid.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menyatakan, anggaran itu merupakan anggaran sementara alat tulis kantor seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.

Anggaran itu sudah disisir dan akan direvisi saat pembahasan bersama Komisi E DPRD DKI.

"Terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut," ujar Syaefuloh di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Syaefuloh menyampaikan, anggaran direvisi menjadi Rp 22,7 miliar untuk alat tulis kantor di seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Wilayah I Jakarta Barat Agus Ramdani mengatakan, anggaran Rp 82,8 miliar itu seharusnya untuk anggaran biaya operasional pendidikan (BOP).

Namun, pada waktu yang ditentukan, sekolah-sekolah di bawah Suku Dinas Wilayah I Jakarta Barat belum mencantumkan besaran BOP ke dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS).

Akhirnya, Suku Dinas Wilayah I Jakarta Barat menginput data sesuai dengan pagu anggaran atau alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai belanja suku dinas tersebut.

Agus menjelaskan, anggaran sementara itu nantinya akan digantikan dengan RKAS yang sudah diinput oleh setiap sekolah.

"(Anggaran) dihitung per jumlah siswa dikalikan tarifnya. Untuk anak SD itu dikalikan Rp 150.000," ujar Agus.

Sementara itu, penamaan lem Aibon dilakukan oleh operator tata usaha Suku Dinas Wilayah I Jakarta Barat.

Kasubbag Tata Usaha Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat Sudarman mengaku asal pilih ketika memasukkan nama lem Aibon dalam dokumen rancangan KUA-PPAS 2020.

Sebab, sekolah-sekolah saat itu belum mengunggah RKAS. Nama asal pilih itu nantinya akan diganti sesuai dengan RKAS masing-masing sekolah.

"Karena menurut saya yang simpel begitu, karena ke depannya pasti diubah, karena memang bukan kebutuhan," ujar Sudarman.

4. Anggaran bolpoin Rp 124 miliar

Fraksi PSI DPRD DKI menemukan anggaran pengadaan bolpoin sebesar Rp 124 miliar dalam rancangan KUA-PPAS 2020 di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Baca juga: Ada Anggaran Belanja Bolpoin Rp 124 Miliar, Lagi-lagi Salah Input Data Jadi Alasan

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur Ade Narun menjelaskan, rencana anggaran tersebut dibuat pada pertengahan tahun 2019.

Kala itu, setiap sekolah mengajukan anggaran alat tulis kantor yang terdiri dari pulpen, kertas, tipe x, dan pensil. Dari situ munculah angka Rp 124 miliar.

Ade menduga ada kesalahan memasukkan rekening anggaran sehingga anggaran tersebut hanya dimasukkan ke dalam rekening pengadaan bolpoin.

"Awalnya anggaran dimasukkan ke rekening ATK, nah rupanya ketika dimasukkan, anggaran masuklah ke kode rekening yang bolpoin itu," ucap Ade, kemarin.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menuturkan, anggaran tersebut akan direvisi dalam rapat bersama Komisi E DPRD DKI.

Anggaran itu akan disesuaikan dengan RKAS. Namun, Syaefuloh belum menjelaskan anggaran hasil revisi tersebut.

"Kami sudah siapkan bahan untuk revisinya, insya Allah hari ini kami akan sampaikan ke DPRD untuk kami sesuaikan," ujar Syaefuloh.

5. Anggaran komputer Rp 121 miliar

Fraksi PSI DPRD DKI juga menemukan anggaran Rp 121 miliar untuk pengadaan 7.313 unit komputer di Dinas Pendidikan.

Baca juga: Disdik DKI Akan Revisi Anggaran Bolpoin Rp 124 M dan Komputer Rp 121 M

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com