Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Ada 'Predator' di Trotoar Kota

Kompas.com - 31/10/2019, 13:45 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, apa yang dilakukan Pendi salah kaprah. Meski niatnya melakukan proteksi terhadap trotoar, justru membuat lintasan semakin tidak ramah bagi penggunanya.

"Saya lihat masyarakat ada yang melakukan proteksi trotoar jalan dengan cara membuat palang kayu, tapi salah kaprah melakukan perannya," katanya.

Proteksi trotoar melalui inisiatif warga menjadi bukti masih lemahnya penegakan hukum bagi pelanggar ketertiban trotoar di Jakarta.

Otoritas terkait seakan luput mengawasi berbagai kekeliruan fungsi trotoar.

Pantas kiranya oknum perampas hak pejalan kaki disebut Alfred sebagai 'predator tanpa pawang'.

"Ini bagaimana penegakan hukumnya. Jangan sampai pejalan kaki dibiarkan bertarung dengan 'predator' yang merampas hak pejalan kaki," katanya.

Ancaman keselamatan pejalan kaki di trotoar nyatanya bukan hanya terjadi di kawasan Otista.

Alfred mencatat ratusan laporan masyarakat atas keluhan trotoar Jakarta dijaring hampir setiap hari.

Salah satunya gorong-gorong utilitas yang ambles di trotoar kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, akibat terlalu sering dipakai parkir oleh oknum pengendara bus.

Mayoritas laporan juga berkutat pada polemik alih fungsi. Selain lahan parkir kendaraan dan lapak pedagang liar, trotoar kerap menjadi pondasi reklame produk ataupun usaha jasa.

"Hampir 100 hingga 200 pengaduan setiap hari, baik saat prapembangunan trotoar, saat dibangun dan setelah dibangun masih komplain pada kami," ucapnya.

Koalisi Pejalan Kaki masih menjadi rujukan ketika masyarakat mengeluh tentang kondisi infrastruktur yang tidak ramah bagi penggunanya.

Padahal DKI saat ini memiliki delapan kanal pengaduan yang bisa diakses masyarakat selama 24 jam.

Kanal pengaduan dikelola sepuluh administrator dari sejumlah kalangan, di antaranya mahasiswa.

"Kita sekarang masih butuh lebih dari sepuluh orang admin lagi untuk mengompilasi seluruh laporan masyarakat," katanya.

Respons pengaduan pun dilakukan melalui 'direct messenger' kepada otoritas terkait via media sosial.

Bisa dengan me-repost ulang hingga kirim email ke pihak yang berkepentingan.

Sejumlah keluhan juga kerap menjadi obrolan netizen di kolom komentar hingga berujung solusi bagi pemerintah.

Penertiban

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com