"Membantu sekali, ya membuat kami mengurangi pengeluaran tiap bulan. Kalau enggak ada ini kan belinya harus di pasar lebih mahal. Jadi bisa buat lain-lain," tambahnya.
Produk-produk pangan yang dibeli warga rusun seharga Rp 96.000 per paketnya itu pun terbilang bermutu baik untuk harga yang miring.
Beberapa di antaranya sanggup memenuhi kebutuhan asupan warga hingga beberapa minggu, termasuk buat Agustin yang datang bersama adiknya Eta (58).
"Kalau berapa lama, tergantung pemakaian sih, kalau saya sih sebulan enggak cukup-cukup amat, habis mungkin 3 minggu kalau beras. Ayam, daging sapi, lauk lain-lain mungkin setengah bulan habisnya," ujar Eta.
Hal serupa dirasakan Bram (30) yang juga menghuni rusun 10 tower tersebut. Bram yang tinggal bersama seorang anak dan istri serta asisten rumah tangga mengaku bisa menghemat pengeluaran bulanan melalui pangan murah yang disuplai oleh PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.
"Kalau saya hitung matematis itu bisa Rp 350000-an lah kalau kami beli biasa. Kalau ambil di sini berarti kan bisa hemat tiga kalinya. Harga sih terjangkau ya. Bukan terjangkau lagi, murah," ujar Bram.
Untuk bisa mengikuti program pangan murah ini, warga mesti membawa kartu bagi pemegang KJP Plus, KPJ, dan KLJ. Sedangkan, bagi PPSU, PHL, dan PJLP setara UMP wajib membawa kartu ATM Bank DKI dan tidak termasuk dalam daftar hitam atau blacklist.
Sementara itu, penghuni rusun Pemda wajib membawa kartu ATM custom alias kartu identitas penghuni rusun yang di dalamnya terdapat saldo dari Bank DKI.
Program pangan murah bersubsidi juga menjangkau Kabupaten Kepulauan Seribu. Mulai 15 Juli lalu, KPKP Provinsi DKI bekerja sama dengan PD Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya juga mendistribusikan pangan murah bersubsidi ke warga Kepulauan Seribu.
Distribusi dilakukan di beberapa RPTRA yang ada di Pulau Seribu, yakni, RPTRA Tidung Ceria di Pulau Tidung dan RPTRA Amiterdam di Pulau Untung Jawa,
Kemudian RPTRA Nyiur Melambai di Pulau Kelapa, RPTRA Tanjung Elang di Pulau Pramuka, RPTRA Klanceng Putih di Pulau Lancang, dan RPTRA Harapan Widya Bahari di Pulau Harapan.
Untuk Kelurahan Pulau Pari dilakukan dua kali pendistribusian masing-masing di Pulau Lancang dan Pulau Pari pada hari yang berbeda.
Darjamuni mengatakan, masyarakat yang bisa mengambil pangan bersubsidi di lokasi tersebut adalah yang telah melakukan transaksi pada tanggal 10 Juli 2019.
Pangan yang didistribusikan meliputi beras 4.062 kantong, daging sapi 3.770 kilogram, ayam 4.042 ekor, telur 4.065 tray, ikan 3.228 kilogram, dan susu 3.401 karton.
"Semua masyarakat Pulau Seribu yang berhak membeli pangan bersubsidi saat ini bisa melakukan transaksi dan tidak ada lagi pembatasan kuota," ujarnya, seperti dimuat Beritajakarta.id, Selasa (16/7) lalu.
Dengan adanya program pangan bersubsidi ini, Pemprov DKI berharap bisa membantu masyarakat yang kurang mampu. Hasilnya mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan asupan gizi yang cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.