Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Berkat Program Pangan Murah Bersubsidi, Warga DKI Bisa Hemat 3 Kali Lipat

Kompas.com - 31/10/2019, 19:03 WIB
Mikhael Gewati,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

"Membantu sekali, ya membuat kami mengurangi pengeluaran tiap bulan. Kalau enggak ada ini kan belinya harus di pasar lebih mahal. Jadi bisa buat lain-lain," tambahnya.
Produk-produk pangan yang dibeli warga rusun seharga Rp 96.000 per paketnya itu pun terbilang bermutu baik untuk harga yang miring.

Beberapa di antaranya sanggup memenuhi kebutuhan asupan warga hingga beberapa minggu, termasuk buat Agustin yang datang bersama adiknya Eta (58).

"Kalau berapa lama, tergantung pemakaian sih, kalau saya sih sebulan enggak cukup-cukup amat, habis mungkin 3 minggu kalau beras. Ayam, daging sapi, lauk lain-lain mungkin setengah bulan habisnya," ujar Eta.

Hal serupa dirasakan Bram (30) yang juga menghuni rusun 10 tower tersebut. Bram yang tinggal bersama seorang anak dan istri serta asisten rumah tangga mengaku bisa menghemat pengeluaran bulanan melalui pangan murah yang disuplai oleh PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

"Kalau saya hitung matematis itu bisa Rp 350000-an lah kalau kami beli biasa. Kalau ambil di sini berarti kan bisa hemat tiga kalinya. Harga sih terjangkau ya. Bukan terjangkau lagi, murah," ujar Bram.

Untuk bisa mengikuti program pangan murah ini, warga mesti membawa kartu bagi pemegang KJP Plus, KPJ, dan KLJ. Sedangkan, bagi PPSU, PHL, dan PJLP setara UMP wajib membawa kartu ATM Bank DKI dan tidak termasuk dalam daftar hitam atau blacklist.

Sementara itu, penghuni rusun Pemda wajib membawa kartu ATM custom alias kartu identitas penghuni rusun yang di dalamnya terdapat saldo dari Bank DKI.

Kabupaten Kepulauan Seribu

Program pangan murah bersubsidi juga menjangkau Kabupaten Kepulauan Seribu. Mulai 15 Juli lalu, KPKP Provinsi DKI bekerja sama dengan PD Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya juga mendistribusikan pangan murah bersubsidi ke warga Kepulauan Seribu.

Distribusi dilakukan di beberapa RPTRA yang ada di Pulau Seribu, yakni, RPTRA Tidung Ceria di Pulau Tidung dan RPTRA Amiterdam di Pulau Untung Jawa,

Kemudian RPTRA Nyiur Melambai di Pulau Kelapa, RPTRA Tanjung Elang di Pulau Pramuka, RPTRA Klanceng Putih di Pulau Lancang, dan RPTRA Harapan Widya Bahari di Pulau Harapan.
Untuk Kelurahan Pulau Pari dilakukan dua kali pendistribusian masing-masing di Pulau Lancang dan Pulau Pari pada hari yang berbeda.

Darjamuni mengatakan, masyarakat yang bisa mengambil pangan bersubsidi di lokasi tersebut adalah yang telah melakukan transaksi pada tanggal 10 Juli 2019.

Pangan yang didistribusikan meliputi beras 4.062 kantong, daging sapi 3.770 kilogram, ayam 4.042 ekor, telur 4.065 tray, ikan 3.228 kilogram, dan susu 3.401 karton.

"Semua masyarakat Pulau Seribu yang berhak membeli pangan bersubsidi saat ini bisa melakukan transaksi dan tidak ada lagi pembatasan kuota," ujarnya, seperti dimuat Beritajakarta.id, Selasa (16/7) lalu.

Dengan adanya program pangan bersubsidi ini, Pemprov DKI berharap bisa membantu masyarakat yang kurang mampu. Hasilnya mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan asupan gizi yang cukup.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com