Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Dengan JakGrosir, Harga Pangan di Kepulauan Seribu Jadi Terjangkau

Kompas.com - 31/10/2019, 19:33 WIB
Mikhael Gewati,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengupayakan kepastian stabilitas harga pangan agar lebih murah sehingga dapat dijangkau seluruh warga Jakarta, khususnya mereka yang tidak mampu.

Komitmen ini diwujudkan dengan meresmikan JakGrosir di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu, Minggu (22/9/2019) lalu. JakGrosir ini pun merupakan pusat perkulakan pertama di Kepulauan Seribu.

"Dengan adanya JakGrosir ini kebutuhan-kebutuhan pokok dari warga di Kepulauan Seribu akan bisa didapat dengan harga yang jauh lebih murah. Dengan begitu, masyarakat yang ada di sana bisa menikmati kesetaraan seperti warga yang tinggal di daratan Pulau Jawa," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seperti dimuat di Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Menurut dia, selama ini harga kebutuhan pokok di Kepulauan Seribu sangat mahal akibat biaya transportasi yang cukup tinggi karena harus melintasi lautan.

Anies pun menjanjikan akan membangun lebih banyak JakGrosir untuk menyesuaikan dengan penyebaran penduduk di Kepulauan Seribu.

"Jakarta sebagai ibu kota dan pusat perekonomian, makanya kami harus bisa mewujudkan kesetaraan atas harga-harga kebutuhan pokok. Mulai sekarang, insya Allah ini menjadi babak baru," jelasnya.

Ia menambahkan, para pedagang di sekitar Kepulauan Seribu yang sudah teregistrasi dengan JakGrosir dapat membeli kebutuhan pokok dan menjualnya kembali ke masyarakat.

"Ini tidak untuk masyarakat langsung, tetapi buat para pedagang yang menjual ke warung-warung dan juga para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP)," ujar Anies.

Selain pedagang, warga di Kepulauan Seribu yang bisa membeli kebutuhan pokok di JakGrosir adalah pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan para Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP).

"Pokoknya semua pemegang kartu-kartu bisa masuk sini termasuk kartu yang sudah diregister tadi," kata Anies.

Tidak untuk masyarakat umum

Ia menyebutkan, masyarakat biasa tidak bisa langsung membeli bahan kebutuhan pokok dari JakGrosir. Ini lantaran Pemprov DKI Jakarta menjaga agar pedagang warung kecil atau UMKM tidak mati karena adanya JakGrosir di Kepulauan Seribu.

"Jangan sampai konsumen kemudian langsung mengambil ke JakGrosir. JakGrosir itu tetap dia sebagai grosir," ujarnya.

Suasana Jakgrosir Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (20/3/2018)Stanly Ravel Suasana Jakgrosir Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (20/3/2018)

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, saat ini sudah ada 592 pedagang di sekitar Kepulauan Seribu yang teregistrasi di JakGrosir dan memegang kartu pedagang.

"Tidung dan kepulauan lain juga sudah kami register. Jadi kami ada pola kanvasing, bisa by phone mereka kemudian mengorder barang di sini, kami antar langsung ke pulau masing-masing. Ini sudah kami lakukan dari bulan Agustus kemarin," ucap Arief.

Selain agar harga pangan murah, Arief Nasrudin menuturkan kehadiran JakGrosir di Kepulauan Seribu juga untuk back up para pedagang dan menjaga stok bahan pangan agar tetap terjaga.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com