Walau mengakui Willain telah melakukan hal baik dengan mengungkapkan anggaran yang janggal itu, Inggard mengatakan, harusnya kritik dibahas dalam forum rapat, bukan di media sosial maupun media mainstream.
“Khususnya pada Saudara William. William ini kan baru, saya berharap bukannya tidak boleh ngomong di koran atau di televisi. Boleh aja. Tapi harus jaga tata krama, itu kan baru KUA-PPAS yang baru disampaikan oleh eksekutif kepada legislatif. Nah ketika ada pertanyaan tolong dicatat, dicatat dan kita bahas nanti,” ujar Inggard.
Inggard khawatir, rancangan KUA-PPAS yang dipublikasikan William di media sosial bisa mendapat penilaian buruk di publik. Padahal, anggaran itu belum final dibahas DPRD maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Menanggapi kritikan Anies dan Inggard, William menilai bahwa tindakannya benar.
Menurut dia, sudah seharusnya rancangan KUA-PPAS DKI diketahui publik.
Baca juga: Saat Politisi Milenial DPRD DKI Gunakan Media Sosial untuk Bahas RAPBD
Jika rancangan KUA-PPAS diunggah seusai pembahasan di DPRD dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), ia khawatir usulan anggaran dalam KUA-PPAS itu tidak akan diubah.
“Kalau diupload saat semua sudah selesai buat apa kita kritisi. Apalagi kalau sudah di ketok, ngapain? Harinya teriak ya sekarang,” ucap William.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.