JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta tidak hanya menyajikan jasa transportasi untuk warga Ibu Kota. Perusahaan BUMD ini ternyata juga menyediakan lapak usaha bagi para pedagang di beberapa stasiun.
Salah satunya berada di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dari pantauan Kompas.com, terdapat beberapa pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berada di dalam stasiun ini.
Dinda, salah satu pelaku UMKM yang bernaung di bawah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi DKI Jakarta, mengaku mendapatkan keuntungan selama berjualan di sana.
Sudah dua bulan Dinda menjual produk industri rumahan di sana. Dompet, kaus, hingga tas menjadi barang dagangan andalan Dinda.
Baca juga: UMKM Harus Jadi Trendsetter, Jangan Hanya Follower
"Kami untungnya lumayan. Per harinya itu bisa Rp 200.000-Rp 300.000. Bulan Oktober saja bisa dapat Rp 5.000.000," ujar Dinda saat ditemui di lokasi, Jumat (1/11/2019).
Selain mendapatkan untung, Dinda mengaku bahwa biaya sewa lapak tempat mereka berjualan pun terjangkau.
"Ya sekitar itu (Rp 1,3 juta). Kalau dihitung per tahunnya sekitar Rp 20 juta," ucap Dinda.
Bukan hanya pedagang kerajinan yang mendapat untung. Kios minuman segar Gorjuice juga merasakan hal yang sama.
Baca juga: Produk UMKM Indonesia Raup Pesanan dari Luar Negeri
Namun, ada beberapa hal yang dikeluhkan pihak Gorjuice. Rio selaku karyawan Gorjuice, mengeluhkan banyaknya sampah di tempat dia bekerja.
Situasi makin parah ketika petugas kebersihan mengangkat sampah dua hari sekali. Sehingga terjadilah penumpukan di tempat sampah.
"Kami kan produknya kuliner, sampahnya pasti banyak. Nah, dari sini diangkutnya dua hari sekali," ucap dia.
Dia berharap petugas kebersihan bisa lebih sering mengangkat demi kenyamanan para pelanggan dan penjual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.