JAKARTA, KOMPAS.com - Kudus (55) hidup tanpa listrik selama 10 tahun. Kini ia berharap mendapatkan bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Ya kalau saya terima-terima saja bila ada bantuan dari pemerintah, namanya dibantu terima lah. Ya terakhir ini kalau bapak lihat ubin ini, dapat bantuan keramik dari Dinas Sosial sepertinya," ucap Kudus di Jalan Kalianyar X, RT002 RW006, Kalianyar, Taman Sari, Jakarta Barat, Sabtu (2/11/2019).
Kudus sangat berharap pemerintah bisa membantunya, entah memberikan bantuan listrik atau lainnya.
Sebab, hingga kini situasi rumahnya memprihatinkan. Gelap pada seisi ruang dan hanya mengandalkan sumber cahaya dari pintu serta jendela rumah.
Baca juga: Kisah Kudus, Pria yang 10 Tahun Hidup Tanpa Listrik di Jakarta
Sementara di dalam kamar tidak ada lampu maupun saklar listrik. Tembok yang berwarna dasar kuning pun sudah berlumut di beberapa sudut.
Belum lagi bau pesing di depan rumah kudus begitu santer tercium saat angin berembus kencang. Kudus sudah terbiasa hidup dalam kondisi seperti itu.
"Ya mau gimana lagi disyukuri saja," ucap Kudus.
Selain gelap, Kudus mengaku bahwa dirinya sering diberi bantuan oleh warga sekitar.
Namun, dalam kondisi serba kekurangan Kudus tidak begitu saja putus asa. Dirinya berusaha mendapat uang dari mengumpulkan berbaga plastik botol kemasan untuk dijual kembali.
"Biasa dapat Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dari kumpulin botol ini dikasih ke pengepul. Atau pemulung datang kasih uang kesaya ya cukup buat makan," ujar Kudus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.