Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ali Sadikin Sering Cekcok dengan DPRD DKI

Kompas.com - 04/11/2019, 09:42 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin mengaku sering berdebat dengan DPRD DKI Jakarta.

Dalam biografi Ali Sadikin "Membenahi Jakarta Menjadi Kota Manusiawi" yang ditulis Ramadhan KH, dia mengaku bahwa perdebatannya bersama DPRD DKI Jakarta adalah wujud dari pengabdian kepada masyarakat.

"Bahkan perdebatan itu terasa hangat setiap sidang pleno DPRD yang saya hadiri. Saya rasa itu penting," ujar Ali.

Bagi pria yang akrab disapa Bang Ali oleh warga Jakarta ini, kedudukan DPRD sebagai legislatif adalah peran vital untuk menyampaikan aspirasi rakyat ke badan eksekutif. Akan tetapi, Ali Sadikin juga menganggap DPRD sebagai mitra Pemerintah Daerah untuk merumuskan program kerja.

Baca juga: Beda Sikap Ali Sadikin dan Anies soal Sisir Anggaran secara Digital

Ali juga memberikan pandangan perbedaan antara legislatif daerah dan pemerintah pusat. Bagi dia, legislatif di tingkat daerah merupakan satu kesatuan paket bersama pemerintah daerah. Berbeda ketika di tingkat pusat, DPR merupakan lembaga yang terpisah dari pemerintahan.

"Di daerah adalah lain, pemerintah daerah adalah gubernur bersama DPRD," kata dia.

Ali Sadikin ingin menunjukkan apa yang menjadi percekcokannya bersama DPRD DKI Jakarta tidak lain adalah untuk memberikan kesuksesan pembangunan Jakarta saat itu.

Dia percaya DPRD tidak hanya bisa memberikan kritik dan pengawasan terhadap program kerja yang disusun Pemda, tetapi juga bisa memberikan saran aspirasi program apa yang diinginkan masyarakat dari Pemda.

"Lembaga ini (DPRD) adalah pembawa aspirasi rakyat, tetapi di lain pihak lembaga ini juga sebagai partner eksekutif dalam merumuskan kebijaksanaan," kata Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com