Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Begini Cara Pemprov DKI Buat Kepulauan Seribu Tak Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 04/11/2019, 21:35 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com – Terkenal sebagai tempat tujuan wisata di DKI Jakarta dan sekitarnya, Kepulauan Seribu ternyata menghadapi problem yang jarang diketahui para pelancong.

Provinsi yang terdiri dari banyak gugusan pulau ini ternyata kesulitan mendapatkan air bersih berkualitas baik. Bahkan mendapatkan air tawar untuk konsumsi sehari-hari, warga Kepulauan Seribu harus menampung air hujan.

Makanya, jika sedang menghadapi musim kemarau tentu hal ini akan menambah masalah bagi warga pulau. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah turun tangan untuk mengatasi problem tersebut.

Kepala Bidang Air Baku, Air Bersih dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Nelson Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah melakukan pembangunan tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Pembangunan SWRO atau unit sistem desalinasi dilakukan untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Dengan pembangunan tiga IPA SWRO, semua warga di Kepulauan Seribu bisa memperoleh akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Baca juga: Ini Tujuan Pemprov DKI Resmikan JakGrosir di Pulau Seribu

"Kami menyiapkan air bersih untuk warga pulau dan mendukung sektor pariwisata di sana," ungkapnya, seperti dimuat di Beritajakarta.id, Senin (16/9/2019) lalu.

Tiga unit IPA SWRO tersebut dibangun di Pulau Tidung, Pulau Lancang, serta satu lokasi di Pulau Kelapa dengan cakupan distribusi hingga Pulau Harapan. Saat ini pembangunannya sudah mencapai 30 persen.

"Fokus pengerjaan di konstruksi dan mechanical electrical," ujarnya.

Selain pembangunan IPA SWRO di tiga lokasi tersebut, Pemprov DKI juga meningkatakann cakupan jaringan IPA di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang yang sudah selesai dibangun pada tahun lalu.

"Untuk progres penambahan pipa saat ini mencapai sekitar 50 persen," terangnya.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Teguh Hendarwan mengatakan, IPA SWRO di Pulau Lancang memiliki kapasitas 1,5 liter per detik, Pulau Tidung 3 liter per detik, dan di Pulau Kelapa berkapasitas lima liter per detik.

Baca juga: Tahun Depan, Ada SPBU Apung di Kepulauan Seribu

Ia menambahkan, pembangunan tiga unit IPA SWRO, peningkatan jaringan di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang dianggarkan sebesar Rp 70 miliar.

Pembangunan ini sebagai kelanjutan empat IPA SWRO yang sudah dibangun sebelumnya, masing-masing di Pulau Kelapa Dua, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, dan Pulau Payung.

"Kami ingin semua warga di Kepulauan Seribu bisa memperoleh akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka," harapnya, seperti dimuat di Beritajakarta.id, Selasa (19/2).

Uji coba tekanan jaringan

Tekanan jaringan dan kualitas air sea water reverse osmosis (SWRO) di Pulau Kelapa Dua, Pulau Payung dan Pulau Pramuka tersebut telah melalui uji coba oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta awal tahun ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com