JAKARTA, KOMPAS.com - Penyiksaan hewan terus menerus terjadi. Kali ini, enam ekor anjing diselamatkan oleh Natha Satwa Nusantara dalam keadaan kritis setelah disiram cairan yang mengakibatkan luka bakar di sekujur tubuhnya.
Empat di antaranya tewas.
Pemilik menyebut keenam anjing tersebut disiram air panas. Namun, Anisa mengungkap ada kejanggalan di balik kejadian tersebut.
Berikut sejumlah fakta yang dihimpun dari tewasnya empat ekor anjing di wilayah Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).
1. Disiram kakak ipar pemilik anjing
Direktur Operasional Natha Satwa Nusantara, Anisa Ratna menjelaskan, pelaku penyiraman cairan yang menyebabkan enam ekor anjing menderita luka bakar adalah kakak ipar dari pemilik anjing itu.
Anisa menjelaskan, meskipunmenyebut kakak iparnya melakukan perlakuan kejam tersebut, namun pemilik anjing merasa kakak iparnya tidak bermaksud buruk untuk melukai anjing-anjingnya.
2. Tersisa satu anak dan induk
Keenam anjing tersebut merupakan induk dan lima anaknya. Akibat luka bakar yang sangat serius karena penyiraman cairan, empat anak anjing tersebut tidak berhasil diselamatkan. Sedangkan satu yang masih hidup dalam keadaan kritis.
Anisa menjelaskan, kondisi yang masih hidup saat dalam keadaan buta dan mulutnya terus memuntahkan darah. Kondisi kritis tersebut belum diketahui kapan bisa membaik.
Baca juga: Empat Anak Anjing Peliharaan Tewas, Diduga Disiram Cairan Kimia
3. Tak seperti luka bakar biasa
Anisa melihat kejanggalan begitu melihat luka pada hewan-hewan tersebut. Luka bakar yang diderita mereka bukan seperti luka bakar biasa.
Sementara sang pemilik mengaku anjingnya hanya terkena siraman air panas.
"Saya pikir kalau air panas melepuh, ya dua hari kemudian. Tapi pas ditanya kapan kejadiannya, dua jam yang lalu, dan lukanya sudah separah itu," kata Anisa.
4. Dicurigai bahan kimia berbahaya
Anisa tidak begitu percaya dengan pengakuan pemilik anjing.
Pasalnya, luka tersebut lebih terlihat seperti luka karena terkena cairan kimia.
Kecurigaannya tersebut diperkuat dari kondisi alat pencernaan anjing yang didiagnosa dokter mengalami infeksi.
Anisa mengatakan, satu kemungkinan jika pencernaan juga mengalami infeksi, yakni terkena bahan kimia berbahaya.
5. Pelaku akan dilaporkan ke polisi
Untuk menegakkan hukum dan memberikan pelajaran terhadap penyiksa binatang, Natha Satwa Nusantara akan melaporkan pelaku ke Polsek Senen.
Anisa menjelaskan, meski hukuman untuk para pelaku penyiksaan binatang masih sangat ringan di tatanan hukum Indonesia, pihaknya akan tetap mengawal kasus tersebut.
Bentuk penegakan hukum untuk kasus penyiksaan binatang tersebut juga diharapkan bisa menjadi pelajaran masyarakat luas agar tidak menganiaya binatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.