Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Komplotan Curanmor Spesialis Motor Matic di Tamansari

Kompas.com - 05/11/2019, 07:58 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Polsek Tamansari Jakarta Barat berhasil menangkap dan mengungkap komplotan pencuri sepeda motor yang sering beraksi di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.

Pelaku dalam komplotan ini berjumlah 6 orang, terdiri dari 1 perempuan dan 5 pria.

Berikut kronologi penangkapan para pelaku curanmor:

Korban melapor ke polisi

Korban MR (20) memarkir sepeda motor di depan indekosnya Jumat (1/11/2019) lalu. Beberapa saat kemudian korban sadar sepeda motornya raib, dia lalu melaporkan hal itu ke Polsek Tamansari.

Baca juga: Lebih Mudah Dicuri, Motor Matik Paling Diincar Pelaku Curanmor di Jakbar

"Berawal dari aduan masyarakat di Tangki, Tamansari yang kehilangan satu unit motor matic dari kos-kosan pada 1 November 2019 dan korban langsung melakukan laporan ke Polsek," ucap Kapolsek Tamansari AKBP Ruly di Polsek Tamansari Jakarta Barat, Senin (4/11/2019).

Setelah itu, polisi melakukan pengembangan selama tiga hari untuk mencari pelaku.

Tertangkap di hotel

Berniat bersembunyi dari pencarian polisi, para pelaku justru tertangkap di sebuah hotel di kawasan Tamansari pada Senin (4/11/2019) pagi.

Para pelaku, yakni berinisial AS (22), ADI (17), RZL (25), DO (24), AGS (20), dan A (23). Pada saat penangkapan, dua pelaku ditembak karena melawan polisi.

"Kami lakukan tiga hari penyelidikan. Kami berhasil menangkap pelaku sebangak enam orang di hotel di Tamansari. Karena dari mereka ada upaya perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur," kata Ruly.

10 kali beraksi sejak 2018.

Dari pengakuan tersangka, polisi mengungkap bahwa pelaku melakukan aksi curanmor sejak 2018.

Kira-kira 10 lokasi di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Tangerang menjadi tujuan para pelaku dalam menjalankan aksinya.

Para pelaku menyasar targetnya yang berada di wilayah indekos.

Membawa senjata api 

Para pelaku dalam melancarkan aksinya kerap membawa senjata api, mereka yang membawa senpi ditugaskan untuk berjaga-jaga jika gagal saat beraksi.

Kepada polisi para pelaku mengaku mendapatkan pistol rakitan jenis revolver bergagang kayu seharga Rp 5.000.000 dengan cara patungan.

Baca juga: Komplotan Curanmor Patungan Beli Senjata Api untuk Lancarkan Aksinya

"Didapat dari daerah Lampung seharga Rp 5.000.000 didapat dengan patungan antar pelaku," ucap Ruly.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com