Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Sopir Taksi Online di Bogor, Pelaku Butuh Duit hingga Kecanduan Game

Kompas.com - 05/11/2019, 09:40 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang sopir taksi online bernama Ahsanul Fauzi (31) yang ditemukan tewas di lokasi parkir Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Unit Harjasari, Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis (31/10/2019) lalu.

Saat ditemukan, kondisi korban bersimbah darah dengan luka di bagian leher.

Polisi pun langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kematian korban.

Beberapa barang bukti yang diamankan polisi di lokasi kejadian, yakni dompet milik korban, tanda pengenal, uang tunai Rp 200.000, dua buah handphone, dan senjata tajam jenis cutter yang diduga digunakan pelaku untuk membunuh korban.

Baca juga: Pengemudi Taksi Online di Bogor Tewas Dibunuh di Parkiran Kantor Bank

Polisi menduga kuat korban tewas dibunuh lantaran tidak ada satu pun barang milik korban yang hilang.

Hasil otopsi juga ditemukan dua buah potongan pisau cutter yang masih menempel di bagian tubuh korban.

Selain itu ditemukan pula dua luka tusuk di leher bagian kiri dan dua luka seperti benda tajam di bagian pundak kiri.

Usai melakukan olah TKP, polisi langsung bergerak dengan membentuk sebuah tim kecil untuk melacak keberadaan pelaku.

Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap pelaku. Sabtu (2/11/2019), pelaku yang diketahui berinisial FP (25) diamankan jajaran Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota di salah satu kontrakan di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor.

Hasil pemeriksaan diketahui, pelaku membunuh korban karena ingin mengambil uang milik korban.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuh Pengemudi Taksi Online di Bogor

Kepada polisi, pelaku mengaku butuh biaya Rp 180 ribu untuk memperbaiki laptopnya yang rusak.

Bagi pelaku, laptopnya merupakan alat untuk mendapatkan uang dari bermain game online.

Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Niko Adiputra menyebut, pelaku kecanduan game online.

"Game online ini satu-satunya sumber pendapatan dia (pelaku). Karena laptopnya rusak, pelaku tidak bisa main game online. Sumber keuangan dia itu tidak ada lagi," ungkap Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Niko Adiputra, saat ditemui di Mapolresta Bogor, Senin (4/11/2019).

Baca juga: Ini Motif Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Bogor

Niko menuturkan, pelaku kemudian mencari cara bagaimana mendapatkan uang untuk memperbaiki laptopnya. Ia lalu memesan taksi online dengan menggunakan akun milik orang lain.

Hal itu dilakukan agar identitas pelaku tidak terlacak saat melakukan pembunuhan tersebut.

Sambung Niko, pelaku kemudian memesan taksi online dari salah satu tempat makan di kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR) dengan tujuan Tajur, Bogor Timur.

Saat tiba di lokasi kejadian, pelaku sengaja memberikan uang pecahan Rp 100 ribu dengan maksud agar korban mengeluarkan uang kembalian dari dalam dompetnya. Dengan begitu, pelaku bisa melihat isi dompet korban.

"Pelaku ini sudah merencanakan semuanya. Dia juga sudah menyiapkan cutter sebelum pesan taksi online," kata Niko.

Ia melanjutkan, pelaku langsung menusuk leher korban menggunakan cutter. Korban, sebut Niko, sempat berteriak dan membunyikan klakson mobil.

Kondisi itu membuat pelaku panik. Pelaku pun melarikan diri tanpa berhasil mengambil harta milik korban dan meninggalkan korban di dalam mobil dengan cucuran darah.

"Pada saat itu pelaku menusuk korban dengan cutter. Dompet korban jatuh ke depan. Korban berteriak dan membunyikkan klakson. Tersangka langsung melarikan diri, tanpa bawa dompet. Korban dan pelaku enggak saling kenal," imbuh dia.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal penjara seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com