Saat ini, kata Husein, sudah ada 16 kelompok yang ditugaskan mengelola rumput laut yang terdiri dari 200 orang.
Pengelolaan itu untuk mengatur apakah rumput laut yang dihasilkan lebih pantas untuk dijual atau memenuhi kebutuhan warga di Kepulauan Seribu.
Dengan mekanisme seperti itu, produksi akan bisa terserap secara baik.
Panen rumput laut dengan sendirinya menjadi momen yang ditunggu-tunggu warga Kepulauan Seribu. Keseruan panen rumput laut tampak terlihat di RT 3, RW 03 Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, 6 April 2019 lalu.
Pembudidaya rumput laut setempat, Husein (45) mengatakan budidaya tersebut dilakukannya sejak tahun 2016 lalu.
Ia mengatakan, biasanya tumbuhan rumput laut memiliki ketergantungan terhadap kondisi air laut, seperti di Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Pari dan Pulau Panggang.
Sejak 2016 hingga kini petani rumput laut di perairan utara Pulau Tidung ini semakin banyak dan berkembang dengan luas lahan pertanian mencapai lebih dari satu hektar (ha).
Baca juga: Petani Rumput Laut NTT Gugat Perusahaan Australia Rp 2 Triliun
"Tadinya hanya puluhan, sekarang petani rumput laut di Kelurahan Pulau Tidung jumlahnya mencapai 125 petani," katanya, seperti dimuat di Beritajakarta.id, Sabtu (6/4/2019).
Bupati Husein menambahkan, rumput laut jenis Eucheuma Cottoni ini ditanam dengan menggunakan tali masing-masing sepanjang 20 meter sebanyak 120 tali.
Setiap talinya dipasang bibit rumput laut berjarak setiap satu jengkal untuk memudahkan rumput laut tumbuh dan berkembang biak.
"Selama 22 hari sampai satu bulan sudah bisa dipanen, hasilnya 500 kg hingga 1 ton sekali panen," jelasnya.
Hasil panen tersebut dijual dengan harga berkisar Rp 50.000 per kilogram untuk rumput laut kering dan tawar.
Baca juga: Biotrop dan Pemprov Sulteng Kerja Sama Kembangkan Bibit Rumput Laut
Sementara itu, untuk rumput laut kering asin seharga Rp 15.000 per kilogramnya. Tentunya, rumput laut telah melalui proses pencucian dan pengeringan dengan cara dijemur.
"Bulan puasa biasanya paling banyak permintaan, selain harganya meningkat orang datang sendiri untuk membeli," tambahnya.
Kepala Suku Dinas (Sudin) KPKP Kepulauan Seribu, Sutrisno menuturkan, petani rumput laut tersebut merupakan binaan dari Sudin KPKP Kepulauan Seribu.