Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Gedung Hailai Ancol, Ladang Uang DKI Zaman Ali Sadikin yang Sudah 4 Kali Terbakar

Kompas.com - 06/11/2019, 09:31 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung Hailai, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara luluh lantah setelah terbakar pada Senin malam (4/11/2019) lalu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, dinding bagian dalam gedung menjadi hitam pekat akibat bekas jilatan api. Puing-puing triplek, kayu hingga batu berceceran di tanah.

Saluran udara yang tadinya menggantung di langit-langit kini menjuntai ke lantai. Terlihat pula sejumlah genangan air bekas proses pemadaman oleh petugas pemadam kebakaran Jakarta Utara.

Sebagai informasi, Gedung Hailai merupakan salah satu saksi sejarah pembangunan Ibu Kota. Gedung ini dibangun di zaman Gubernur Ali Sadikin.

Berdasarkan berbagai pemberitaan dari Kompas, Ali Sadikin membangun Hailai pada tahun 1969. Kala itu Hailai dibangun untuk mendongkrak anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta di sektor perjudian.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.KOMPAS/JB SURATNO Mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Baca juga: Sosok Ali Sadikin, Disebut Gubernur Maksiat karena Legalkan Judi

Pasalnya, saat pertama kali Ali dilantik sebagai gubernur oleh Soekarno, APBD DKI kala itu hanya Rp 66 juta. Angka yang mustahil digunakan untuk membangun Jakarta.

Akhirnya Bang Ali melegalkan perjudian dan menarik pajak darinya untuk masuk APBD.

Nama Hailai sendiri berasal dari olahraga Jai Alai yang digemari bangsa Spanyol, Amerika Latin, dan Filipina kala itu.

Olahraga ini dimainkan dengan melemparkan pelonta (bahasa Spanyol bola) oleh pelontaris (pemain Jai Alai) sekeras-kerasnya ke dinding untuk ditangkap lawan.

Pembangunan Gedung Hailai dilakukan oleh PT Philindo Sporting Amusement and Tourism Corp, anak perusahan bersama dari PT Pembangunan Jaya Ancol dengan Seven Seas Finance and Trade Corporation Manila.

Pembangunan komplek Hailai dengan luas 550 hektar ini memakan biaya 1,5 juta dollar Amerika dengan model investasi 50-50.

Haillai Jaya Antjol Race V telah dilangsungkan selama dua hari penuh, Sabtu (20/4/1971) dan Minggu (21/4/1971), di circuit Bina Ria. Djarak circuit 4000 m. Tampak para pembalap dalam novice class sedang beraksi ditikungan. Lomba ini dimenangkan oleh Budijanto (Yamaha YL 2), Aman (Yamaha PL 2) dan Alfred A (Yamaha YL 2G). Perhatian penonton besar.

Kompas/Pat Hendranto

Foto dimuat dan terkait berita Hailai Jaya Antjol Race V. Pembalap-pembalap Punya-Nama Tetap Unggul. Kompas, Senin, 22 Maret 1971, hlm 1.

KOMPAS / PAT HENDRANTO Haillai Jaya Antjol Race V telah dilangsungkan selama dua hari penuh, Sabtu (20/4/1971) dan Minggu (21/4/1971), di circuit Bina Ria. Djarak circuit 4000 m. Tampak para pembalap dalam novice class sedang beraksi ditikungan. Lomba ini dimenangkan oleh Budijanto (Yamaha YL 2), Aman (Yamaha PL 2) dan Alfred A (Yamaha YL 2G). Perhatian penonton besar. Kompas/Pat Hendranto Foto dimuat dan terkait berita Hailai Jaya Antjol Race V. Pembalap-pembalap Punya-Nama Tetap Unggul. Kompas, Senin, 22 Maret 1971, hlm 1.

Gedung ini diresmikan pada 17 Mei 1971 oleh Menteri Perhubungan Frans Seda. Pemain Hailai didatangkan dari Amerika dan Filipina oleh pengelola dengan bayaran 200- 500 dollar Amerika setiap bulannya.

Olahraga sekaligus perjudian ini disambut baik oleh wisatawan. Terbukti dalam sehari Hailai meraup omzet Rp 12,5 juta.

Di masa kejayaannya tersebut, pada 3 Oktober 1972, Gedung Hailai sempat terbakar. Dari hasil penyelidikan Komando Daerah Kepolisian Metro Jaya (saat ini Polda Metro Jaya) ada oknum yang membakar lokasi tersebut.

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gedung Hailai di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/11/2019) dini hari. Menurut Kepala seksi operasi Sudin Damkar Jakarta Utara Abdul Wahid mengerahkan 20 unit mobil damkar untuk memadamkan api yang membakar gedung pada pukul 23.00 WIB Senin (4/11/2019) malam.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gedung Hailai di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/11/2019) dini hari. Menurut Kepala seksi operasi Sudin Damkar Jakarta Utara Abdul Wahid mengerahkan 20 unit mobil damkar untuk memadamkan api yang membakar gedung pada pukul 23.00 WIB Senin (4/11/2019) malam.

Namun, masa keemasan Hailai berakhir di tahun 1981 saat judi kembali diharamkan di Jakarta. Penutupan ini sempat memunculkan gejolak saat para buruh kasino terpaksa kehilangan pekerjaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com