Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurit Malam Berujung Pelecehan Siswi SMA di Pulau Tidung

Kompas.com - 06/11/2019, 09:59 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - NA (15), seorang siswi SMA, dilecehkan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada 23 Oktober 2019 lalu. Ia dilecehkan oleh seorang buruh berinisial S (26) di bibir pantai.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Sandy Hermawan mengatakan, S sudah berhari-hari memantau pergerakan NA yang sedang berkegiatan bersama rekan-rekan sekolahnya di lokasi tersebut.

Kesempatan tiba saat NA dan teman sekolahnya melakukan jurit malam.

Kala itu, NA berjalan berdua bersama teman laki-lakinya menyusuri pulau. Di tengah perjalanan, NA dicegat dan dipisahkan dari rekannya oleh S.

Baca juga: Ikut Jurit Malam, Siswa SMA di Pulau Tidung Dilecehkan

"Modus menyamar sebagai kakak kelas di wilayah Polres Kepulauan Seribu," kata Sandy di Mapolres Kepulauan Seribu, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/11/2019).

S menarik tangan NA ke arah semak-semak. Awalnya NA hanya menurut saat ditarik S. Namun, ia heran dan mempertanyakan mengapa dia dibawa ke semak-semak oleh S.

Baca juga: Pencabul Siswa SMA di Pulau Tidung Menyamar sebagai Kakak Kelas Korban

Akan tetapi, S terus menarik NA melewati semak-semak ke tepian pantai. NA yang mulai ketakutan lalu berteriak. Saat itu juga, S langsung membekap mulut korbannya dan terjadilah pelecehan tersebut.

NA terus meronta-ronta berusaha melepaskan diri. Bahkan dari pengakuan pelaku, ia sempat ditendang oleh korban hingga terjatuh. Namun, S kembali bangkit dan membekap mulut NA. Saat bekapan kedua itu, NA menggigit tangan S.

"Gigi korban sampai lepas karena mengigit tangan tersangka," ucap Sandy.

Baca juga: Pelaku Pelecehan Siswi SMA di Pulau Tidung Ketahuan karena Ada Bekas Gigitan di Tangannya

Setelah gigitan itu, akhirnya NA bisa melarikan diri. Ia kabur kearah kerumunan teman-temannya.

Paginya, kasus itu dilaporkan NA ke Mapolsek Kepulauan Seribu Selatan. Mendapat laporan tersebut polisi langsung menelusuri pelaku dimulai dari kakak kelas korban.

Mereka mengecek satu per satu tangan dari kakak kelas NA untuk mencari bekas gigitan yang membuat giginya tanggal, tapi tidak ditemukan.

Polisi melanjutkan pencarian ke sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Saat itu, di sekitar lokasi sedang ada pembangunan penampungan air.

"Kemudian pekerja di sana, di cek satu-satu, terakhir dicek tangannya (S) ada bekas gigitan," ucap Sandy.

Pelaku mengaku hanya ingin kenalan

Kepada wartawan, S mengaku tidak ada niat untuk melecehkan ataupun sampai memperkosa korban.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com