TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan mengaku tidak ada penanganan khusus terkait keberadaan ular yang sering muncul dalam proses pelebaran kali di Perumahan Pondok Benda Indah Jalan Bumi Raya, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Sekretaris Dinas LH Tangsel Yepi Suherman mengatakan tidak adanya penanganan khusus dikarenakan keberadaan ular yang tidak dapat terdeteksi dengan mudah.
"Pertama ular tidak bisa dicegah gerak-geriknya. Karena itu langkah awal, mungkin dari masyarakat harus ada perapian lingkungan," kata Yepi saat ditemui di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel, Rabu (6/11/2019).
Baca juga: Warga Keluhkan Ular yang Bermunculan Sejak Pelebaran Kali Pamulang
Menurut Yepi, perapian yang dimaksud yakni penataan pohon dan tanaman disinyalir menjadi tempat persembunyian ular harus sesuai dan rapi.
"Misal ada tanaman pohon bambu begitu ya minimal dirapihkan. Ya itu saja. Kami juga enggak ada gandeng pawang ular itu karena sifatnya (ular) enggak setiap hari saja muncul. Paling sebisa itu diselesaikan warga saja. Ditambah di Tangsel kan habitat ular itu masih banyak," kata dia.
Sebelumnya, proses pelebaran kali Perumahan Pondok Benda Indah Jalan Bumi Raya, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) membuat warga ketakutan.
Hal tersebut karena seringnya warga menemukan ular disekitaran proyek pelebaran kali tersebut.
Baca juga: Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Isap Darah adalah Kesalahan Besar
Salah satu warga setempat, Ami (46), menyebutkan sedikitnya sudah empat ular yang ditemukan pasca adanya pelebaran kali itu.
Terakhir, Ami menemukan ular berwarna hitam belang kuning hampir masuk ke dalam kontrakan yang ditempati.
"Saya enggak tahu jenisnya apa yang jelas warnanya hitam dan belang kuning. Ini sudah ular yang keempat ditemui," kata Ami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.