Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri RW 05 Menteng Atas yang Disebut Kampung Kumuh...

Kompas.com - 06/11/2019, 18:02 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 05 Menteng Atas, Jakarta Selatan heran mendengar kabar RW 05 masuk dalam program penataan kampung kumuh.

Salah satunya adalah Siti Haroh, warga yang tinggal di RT 005 RW 05 Menteng Atas Jakarta Selatan ini mengatakan tak semestinya wilayah tempat dia tinggal disebut kumuh.

"Di sini ya rata-rata, tapi bersih semua. Rata-rata kehidupannya, yang punya ada, kurang ada, yang lebih ada," ujar dia saat ditemui Kompas.com di RT 005 RW 05, MentenG Atas, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019).

Siti Haroh juga membenarkan ada sebagain warga yang menempati rumah tidak layak. Namun, hanya sebagian kecil saja berada di bawah RW 05.

"Dekat kuburan, RT 15 di sana," ucap dia.

 Baca juga: Menyoal Anggaran Rencana Penataan Kampung Kumuh Rp 556 Juta Per RW

Kompas.com mencoba menelusuri rumah-rumah kumuh yang dimaksud warga. Bangunan di RT 15 terlihat berbeda dari RT lainnya.

RT tersebut bercampur bersama Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo. Salah seorang warga RT 15, Agus mengiyakan tempat tinggalnya disebut sebagai tempat kumuh.

Pasalnya, bangunan semi permanen berjejer di RT tersebut. Ketika ditanya apakah warga sekitar pernah mengusulkan RT 15 sebagai kampung kumuh ke RW atau Kelurahan, pria berusia 70 tahun ini tersenyum.

"Jangan usul-usul deh, kabel yang bahaya kena orang aja kita telfon berkali-kali nggak diperbaiki sampai sekarang," kata dia sambil menunjuk kabel listrik yang kulitnya sudah tidak ada lagi.

Baca juga: Anggaran Tidak Realistis, Penataan Kampung Kumuh DKI Terancam Dicoret DPRD

Kompas.com kemudian mengunjungi Ketua RT 15, Rini. Rini mengaku pernah mengusulkan beberapa fasilitas seperti tempat sampah untuk menjaga kebersihan di lingkungan yang dia ketuai.

Usulannya tak kunjung terealisasi hingga sekarang. Dia memilih untuk membangun tempat sampah seadanya dengan uangnya sendiri.

"Saya malu kalau suruh warga iuran," ujar dia. Menurut Rini, ada sekitar 130 KK yang terdaftar di RT 15 RW 05 Menteng Atas. Namun, tidak semuanya bertempat tinggal di sana.

Soal penataan kampung kumuh, Rini mengaku senang jika memang ada program yang bisa mengakomodir RT-nya agar tidak memiliki predikat RT kumuh lagi. Untuk saat ini, dia tidak keberatan RT yang dia pimpinan disebut sebagai tempat kumuh.

"Memang begitu, mau gimana lagi," tutup dia.

Salah satu jalan gang di RW 05, Menteng Atas, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019)KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Salah satu jalan gang di RW 05, Menteng Atas, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019)

Belum pernah ajukan penataan kampung kumuh

Ketua RW 05 Menteng Atas Anan Suhanan membenarkan bahwa hanya sebagian kecil warganya yang bisa dikategorikan kampung kumuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com