Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Septic Tank Meledak, Kapan Harus Disedot?

Kompas.com - 06/11/2019, 19:11 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Senin (4/11/2019), warga RT 016, RW 03, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, dikagetkan dengan meledaknya septic tank rumah milik Agus Soleh usai disedot.

Kejadian itu berawal saat seorang petugas sedot WC berinisial S menyulut api dengan koran dan memasukkannya ke dalam septic tank yang baru selesai disedot. Hal itu untuk memastikan septic tank telah bersih dari tinja.

Namun nahas, septic tank justru meledak dan menewaskan S.

Salah satu pengusaha sedot WC, Sarwono memberikan tips merawat septic tank.

Kata dia, idealnya septic tank dibangun dengan kedalaman 1,5 meter. Namun, hal itu tergantuk lahan yang dimiliki pemilik rumah untuk septic tank.

Baca juga: Pengusaha Sedot WC Sebut Konsumen Sering Minta Cek Septic Tank Dengan Menyulut Api

"Idealnya, kedalamannya 1,5 sampai 1,8 meter. Dua meter kurang lah. Kalau lebar tergantung dia punya lahan lah, setidaknya 1,5 kali 1,5 meter lah," kata Sarwono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/11/2019).

Sarwono menambahkan, septic tank baiknya disedot satu tahun sekali. Namun, untuk septic tank baru bagusnya disedot setelah dipakai tiga tahun.

"Normalnya, dari pertama kali bikin tiga tahun. Tapi ke depannya setahun sekali aja. Karena ngehindarin kayak lumpur gitu dari ampas kita (kotoran) ngegumpal," ujar Sarwono. 

Kalau ngegumpal gitu kan dah jadi lumpur, untuk disedot sudah tidak maksimal. Kalau rutin tiga tahun pertama habis itu satu tahun sekali saja. Dari pemerintah kan juga tidak boleh terlalu lama juga kan disedot," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com