Hari belum mau menginformasikan waktu pencopotan atap-atap JPO itu.
Dia beralasan, atap JPO itu akan dilepas karena tidak berhubungan dengan halte Transjakarta, hanya berhubungan dengan trotoar yang merupakan ruang terbuka (outdoor).
"Rencananya itu yang dari mulai Atma Jaya, terus yang di Le Méridien, terakhir kan di spot budaya dua," tuturnya.
Pantauan Kompas.com pada Rabu, dari pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB, tampak para pejalan kaki yang menyeberang lewat JPO itu rata-rata mengenakan masker.
Ada pula yang tampak memakai payung. Bahkan, beberapa di antara pejalan kaki menutup kepala mereka dengan tangan untuk menghalau teriknya matahari.
Baca juga: Atap JPO Sudirman Dilepas, Warga Kepanasan di Siang Bolong
Pejalan kaki bernama Sania (24) mengaku merasakan teriknya matahari saat melintasi JPO tersebut.
"Lebih panas saja, kayak matahari itu di atas kepala kita banget kan. Jadi terik," ujar Sania.
Pejalan kaki lainnya, Robertus Rekawili Prasetyo, merasa lebih nyaman melintasi JPO itu sebelum atapnya dicopot.
"Kan bisa berteduh kalau lagi hujan, coba bayangkan saja hujan lewat sini, sudah basah kuyup duluan," kata Robertus.
Namun, ia mengakui pemandangan di sekitar Sudirman akan lebih indah terlihat dari atas JPO tanpa atap pada sore hari.
Beberapa orang lainnya yang melewati JPO merespons positif perubahan JPO tersebut.
Salah satunya Acep. Karyawan yang berkantor di kawasan Sudirman itu senang melihat pemandangan baru di tengah kota Jakarta.
Di atas jembatan, pemandangan terlihat berbeda dengan JPO lainnya. Gedung-gedung yang menjulang tinggi terlihat jelas hingga ke puncak bangunannya.
"Bagus ini untuk foto-foto, buat angle yang luas. So far kalau begini jauh lebih bagus sih," ujar Acep.
Riswito, pejalan kaki lainnya, juga mengaku senang ketika mencoba menyeberang. Warga Kelapa Gading ini bahkan mengaku ingin mengajak keluarganya untuk menjajal JPO tersebut.
"Saya suka banget, karena bisa melihat view-nya dengan bagus kayak gini, beda banget. Tapi betul kata teman-teman, kalau hujan kita kebasahan, panas di jam-jam tertentu," ujar Riswito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.