Diki menjelaskan, melalui digitalisasi tersebut para pengunjung khususnya pecinta sastra bisa menikmati karya atau mengoleksi di PDS HB Jassin tanpa harus bersentuhan langsung dengan koleksi tertulis dalam lembaran kertas.
Ia menambahkan, Dispusip DKI Jakarta menganggarkan Rp 500 juta untuk pengadaan alat alihmedia tersebut.
"Buku digital itu akan mirip dengan aslinya. Semuanya kami integrasikan dalam bentuk digital," terangnya.
Dispusip juga mengajak agar masyarakat mencintai kesustraan asli dalam negeri dengan kebiasaan gemar membaca.
Untuk lebih mempopulerkan warisan HB Jassin serta meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap karya sastra, sepanjang 2019 PDS HB Jassin menggelar Wisata Satra.
Menurut Diki, Wisata Sastra diadakan tiga kali dalam sebulan atau 36 kali dalam satu tahun.
Pada 15 Maret 2019 lalu, misalnya, diadakan lokakarya pelatihan musikalisasi puisi untuk anak-anak SMP dan SMA.
Selain lokakarya, dalam program Wisata Sastra itu akan diselenggarakan bedah buku, peluncuran buku, diskusi, dan kunjungan rombongan.
Baca juga: Target Baca 30 Buku? 8 Tips Dosen IAIN Samarinda Ini Bisa Ditiru
"Banyak karya dari sastrawan kenamaan yang tersimpan di PDS HB Jassin seperti, Ajip Rosidi, Taufiq Ismail, Ahmad Tohari, dan Remy Silado," terangnya, seperti dimuat di Beritajakarta.id, Rabu (13/3/2019) lalu.
Wisata Sastra di PDS HB Jassin terbuka untuk umum mulai pukul 09.00 sampai 15.00.
Sejak dimulai pada Januari lalu, Wisata Satra PDS HB Jassin banyak dikunjungi komunitas sastra, pelajar dan mahasiswa, hingga tokoh-tokoh sastra.
"Wisata Sastra ini juga untuk meningkatkan kolaborasi dengan masyarakat dan meningkatkan kunjungan ke PDS HB Jassin," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.