Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Kisah Kejayaan Pasar Poncol, Surganya Barang Loak

Kompas.com - 08/11/2019, 07:06 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Masa kejayaan

Meski rawan copet, pembeli di Pasar Poncol pada era 1960–an tetap ramai. Bahkan, pengunjungnya harus berdesak-desakkan untuk memilih barang incaran.

Micky mengatakan, dahulu dalam sehari ia sendiri pun dapat menghasilkan Rp 2.000.000 per hari.

Sebab pengunjung kala itu silih berganti untuk memborong barang-barang yang dijajakan. Mulai dari orang Jakarta bahkan pendatang dari luar Jakarta pun berbelanja di Pasar Poncol.

“Dulu rasanya untuk istirahat aja susah. Mau duduk aja kayaknya tidak bisa, pembeli terus menerus datang,” kata Micky.

Tak lagi seperti dulu

Kini semua berubah. Pasar Poncol telah ditata dengan baik, langsung dikelola oleh Pemerintah Jakarta Pusat. Pemandangan kumuh pun sirna.

Micky mengatakan, setahun yang lalu atap-atap di Pasar Poncol diperbaiki menggunakan seng-seng yang kuat.

“Sekarang mah kan udah diaspal jadi tidak becek lagi. Udah bagus pokoknya,” ujarnya.

Baca juga: Dilema Memindahkan Pedagang Barang Loak ke Pasar

Kios-kios di kawasan Pasar Poncol ini juga tak tampak kumuh lagi. Bahkan sudah seperti layaknya pasar modern pada umumnya.

Kini, kata Micky, pasar ini tidak lagi seratus persen menjual barang-barang loak. Meski demikian, pedagang tetap memasang harga miring.

“Ada juga barang-barang baru yang dijual di pasar ini. Bagian depan barang baru, sementara yang di belakang barang-barang loak,” kata Micky.

Copet berkurang

Micky mengatakan, saat ini copet yang ada di kawasan Pasar Poncol pun sudah lebih berkurang.

“Soalnya sekarang udah banyak yang dagang dan yang mantau juga. Jadi kalau ada copet pasti ketahuan terus diteriakkin biasanya langsung abis (diamuk) di sini,” ujar Micky.

Meski begitu, Micky mengaku bahwa pembeli di Pasar Poncol semakin sedikit setiap harinya.

Micky pun merasakan hal itu. Pembeli yang datang ke toko bajunya itu bisa dihitung jari setiap harinya.

Baca juga: Berburu PlayStation Bekas di Mal Rongsok Depok...

Biasanya yang datang ke tokonya 10 hingga 20 orang. Kini, yang datang ke tokonya hanya empat, bahkan tiga paling sedikit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com