Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Belajar di Tembok-tembok Pademangan Timur...

Kompas.com - 08/11/2019, 19:00 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Bahkan yang tulisan Arab itu guru agamanya ikut ngecekin. Kemarin ada yang salah lupa titiknya satu terus kita tambahin," ucap Kiming.

Kiming menyatakan Tim Mural Pademangan Timur tidak mendapatkan bayaran dalam membuat gambar-gambar tersebut. Mereka hanya senang melakukannya.

"Terus juga yang kayak tulisan-tulisan Arab gitu kalau di baca kan saya dapat pahalanya juga, gak putus-putus pahalanya," tutur Kiming sambil tertawa.

Sambutan Positif dari Warga Sekitar

Warga sekitar ikut senang melihat tembok-tembok dilingkungan mereka dilukis mural bernuansa pendidikan tersebut. Selain memperindah kampung, tapi ada ilmu yang bermanfaat.

Hartati (40), misalnya. Ia yang berjualan disekitar lokasi itu mengatakan, sebelum tembok-tembok itu digambar oleh Tim Mural Pademangan Timur, dinding kampung kerap kali jadi sasaran Vandalisme.

"Banyak isi nya kata-kata kotor semua, kan kalau dibaca anak-anak gak enak," kata Hartati.

Padahal, lokasi tersebut banyak dilintasi anak-anak sekolah setiap pagi dan sore hari.

Namun, dengan adanya mural pendidikan itu, siswa yang melintas jadi bisa belajar hanya dengan melintas di sana.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ade Masruri, guru Agama SDN Pademangan Timur 01 yang temboknya digambar oleh Tim Mural Pademangan Timur.

"Menurut kita ini positif, yang pertama bisa menyalurkan pemuda yang hobi gambar. Kemudian mural ini juga bisa jadi pesan bahwa ilmu tidak hanya didapat di sekolah saja," tutur Ade.

Mural bertemakan pendidikan di Kelurahan Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI Mural bertemakan pendidikan di Kelurahan Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Ade menyebutkan, setiap pergi dan pulang sekolah, siswa-siswanya sangat bersemangat menuju tembok-tembok yang sedang digambar tersebut.

"Karena sebelumnya temboknya enggak ada apa-apa, lalu kemudian ada warna-warni, kemudian di dekati ada gambar-gambar, ada pesan-pesan, ini merupakan sesuatu pembelajaran baru buat anak-anak," tutur Ade.

Saat ini, Tim Mural Pademangan Timur masih terus menggambar mural tersebut di setiap tembok yang tersedia.

Mereka sendiri tak tahu sampai kapan ataupun seluas apa tembok yang akan mereka gambar. Selagi masih ada izin, tembok dan cat mereka akan terus menebar seni berbalut ilmu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com