Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airin Setuju Jika Pilkada Langsung Dievaluasi

Kompas.com - 09/11/2019, 13:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany setuju dengan evaluasi Pilkada langsung sebagaimana yang diwacanakan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Namun Airin mengharapkan untuk rencana evaluasi tersebut dapat dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari pembiayaan hingga manfaat ke masyarakat.

"Tentu harapan saya untuk bisa evaluasi secara menyeluruh. Apalagi Pilkada sudah berjalan hampir 20 tahun ya," kata Airin saat ditemui di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Sabtu (9/11/2019).

"Maka dilihat dari 20 tahun ke belakang dan sebelumnya sehingga tidak menjadi sebuah kebijakan yang seketika itu," lanjut dia.

Baca juga: Soal Wacana Evaluasi Pilkada Langsung, Ini Komentar Anies

Apalagi, kata Airin, Pilkada langsung merupakan kesepakatan pemerintah yang sebelumnya menilai dapat meminimalisir biaya yang tinggi.

"Kan dulu pernah disepakati bisa mengurangi pembiayaan (dengan) Pilkada serentak. Tapi ternyata sama saja, malah jauh lebih besar," ujar Airin.

"Belajar dari itu semua, saya yakin Pak Mendagri sudah memikirkan rumusan terbaik seperti apa. tinggal dilihat manfaat untuk masyarakat," ucap dia.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mempertanyakan apakah pilkada langsung masih relevan saat ini.

Pertanyaan tersebut dilontarkan setelah menilai sistem Pilkada langsung banyak kepala daerah yang terjerat kasus tindak pidana korupsi, karena besarnya ongkos politik yang dikeluarkan saat menjadi pasangan calon.

Tito berpandangan bahwa mudarat pilkada langsung tidak bisa dikesampingkan. Oleh karena itu, ia menganjurkan adanya riset atau kajian dampak atau manfaat dari pilkada langung.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mendukung gagasan Tito Karnavian untuk mengevaluasi sistem pilkada langsung yang menyebabkan tingginya biaya pemilu serta meningkatnya korupsi dan ketegangan politik.

Baca juga: PAN Terbuka untuk Evaluasi Mekanisme Pilkada Langsung

"PDI-P menanggapi positif gagasan Mendagri Tito Karnavian untuk melalukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem pemilu (pilkada) langsung yang menyebabkan tingginya biaya pemilu, korupsi, dan ketegangan politik akibat demokrasi bercita rasa liberal yang selama ini diterapkan di Indonesia," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Jumat (8/11/2019).

Menurut Hasto, pilkada langsung selama ini selain berbiaya mahal, juga memunculkan oligarki baru, yakni kaum pemegang modal dan yang memiliki akses media yang luas.

Mereka yang mampu melakukan mobilisasi sumber daya modalnya, berpeluang terpilih.

Ia menilai, pilkada langsung mengubah demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat menjadi demokrasi yang berbasis kekuatan kapital. 

 

Kompas TV Salah satu bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, ahmad syaikhu menyayangkan sikap gerindra yang menyodorkan 4 nama baru calon wakil gubernur DKI Jakarta.<br /> <br /> Syaikhu menilai gerindra menyalahi komitmen yang dibangun.<br /> <br /> Ahmad Syaiku menilai jika langkah gerindra mengusulkan 4 nama baru untuk bursa calon wakil gubernur dki jakarta menyalahi etika dan komitmen partai.<br /> <br /> Pasalnya pks mengklaim ada kesepakatan tidak tertulis antara gerindra dan PKS terkait jatah kursi wakil gubernur DKI untuk PKS.<br /> <br /> Ahmad Syaiku merupakan salah satu calon wagub DKI yang diusung PKS untuk mendampingi Anies Baswedan.<br /> <br /> Selain Syaikhu, PKS juga mengusung Agung Yulianto sebagai calon pengganti Sandiaga Uno. Wakil ketua umum partai gerindra, Feri Juliantono siap menjalankan amanat partai, untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta. Feri menjadi satu dari empat nama yang diusulkan gerindra untuk mendampingi gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.<br /> <br /> Feri menambahkan, empat nama cawagub dari gerindra sudah diberikan kepada PKS sebagai sesama partai pengusung Anies-Sandi di pilkada DKI 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com