Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Pemprov DKI Pastikan Ketersediaan Air Bersih bagi Warga Jakarta

Kompas.com - 09/11/2019, 19:11 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com -
Pengadaan air bersih bagi kebutuhan harian warga DKI menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.

Beberapa waktu lalu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, sempat menggelar rapat pembahasan pengelolaan air bersih bersama PDAM dan tim Gubernur DKI Jakarta untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

Saefullah mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan adanya kebijakan tata kelola air bersih di Jakarta, mulai dari hulu hingga hilir.

"Gubernur ingin ada keterlibatan publik soal tata kelola air di Jakarta dari hulu hingga hilir," ujarnya, dalam keterangan tertulis pada Kompas.com.

Saefullah menambahkan, rapat tersebut untuk mengetahui kondisi air pada 13 sungai di Jakarta, yang diharapkan dapat meningkatkan penyediaan air bersih bagi warga. Dengan demikian akan diperoleh kesimpulan pada blue print tata kelola air.

"Dengan adanya blue print tata kelola air, maka pengelolaan jadi lebih jelas. Selain itu, gubernur juga ingin ada keterlibatan publik soal tata kelola air di Jakarta," tandasnya.

Untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi warga tersebut, dalam waktu dekat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya akan menghadirkan kios air di sejumlah wilayah di Jakarta yang belum terakses perpipaan air bersih.

Kios air merupakan salah satu alternatif layanan air bersih sementara dari PDAM Jaya ke rumah masyarakat yang belum mendapatkan air melalui perpipaan.

"Kios air ini berupa tandon atau tangki air dengan kapasitas empat hingga lima meter kubik,” ujar Manager Humas PDAM Jaya, Linda Nurhandayani. Tandon tersebut akan diletakkan di area seluas 2 x 3 meter. Pada tahap awal, PDAM akan mengadakan 25 kios air tahun ini.

“Kami tengah mensurvei lokasi penempatan kios air tersebut. Ini merupakan upaya untuk percepatan layanan kepada masyarakat yang belum mendapatkan akses air bersih," terangnya.

Memperluas jangkauan Untuk mencukupi kebutuhan air warga Jakarta, tahun ini PDAM juga akan memperluas jangkauan air bersih di wilayah ibu kota.

"Perluasan jangkauan air bersih yang kami lakukan ini merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pelayanan dan akses air bersih kepada warga," ujar Direktur Utama PDAM Provinsi DKI Jakarta Prayitno Bambang Hernowo.

Perluasan jangkauan dilakukan karena Jakarta masih tergantung pada suplai air baku dari luar kota Jakarta. Sebanyak 81 persen air baku berasal dari Waduk Juanda Jatiluhur, 16 persen berasal dari pembelian air curah PDAM Kabupaten Tangerang, dan 3 persen berasal dari sungai-sungai di Jakarta.

Menurut Prayitno, cakupan layanan air bersih PDAM Provinsi DKI Jakarta sekarang mencapai angka 60.99 persen, dengan total pelanggan sebanyak 851.155 pelanggan dan total air terdistribusi sebanyak 20.232,5 liter per detik.

Berbagai upaya sudah dilakukan PDAM dalam meningkatkan pelayanan dan akses air bersih bagi masyarakat Jakarta selama tahun 2018, di antaranya proyek pembangunan jaringan pipa Hunian Kota dan pelayanan air bersih untuk masyarakat rusun.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com