JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat mengajukan dua nama calon wakil gubernur (cawagub) alternatif DKI Jakarta kepada Partai Gerindra.
Dua nama yang diusulkan yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault.
Kemudian, politisi PKS Nurmansjah Lubis.
"Betul bahwa kami mengajukan dua nama baru pada bulan Agustus 2019. Itu sebagai upaya alternatif," ujar Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2019).
Baca juga: Diusulkan Jadi Cawagub, Sekda DKI Minta Baca Arti Senyumannya
Syakir menjelaskan, Adhyaksa dan Nurmansjah ditetapkan sebagai cawagub alternatif oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS.
PKS mengajukan dua nama tersebut sebagai cawagub alternatif, karena pemilihan wagub DKI mandek di DPRD DKI Jakarta.
Padahal, PKS dan Gerindra sudah mengajukan dua nama cawagub ke DPRD DKI melalui Gubernur DKI Anies Baswedan pada 4 Maret 2019.
Dua nama itu yakni kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
"Di antara alasannya, karena dua nama yang diajukan, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, tidak ditindaklanjuti oleh DPRD. Yang kami lakukan merupakan bentuk ikhtiar alternatif," kata Syakir.
Namun, Gerindra tidak merespons usulan PKS terkait dua nama cawagub alternatif tersebut.
Untuk itu, PKS menyatakan dua nama cawagub yang diusulkan ke DPRD DKI hingga kini tidak berubah, yakni Agung dan Syaikhu.
"Usulan baru tersebut tidak mendapat sign dari pimpinan Gerindra, sehingga usulan baru tersebut batal dan berarti pula dua nama yang lama tetap berlaku," ucap Syakir.
Kini, Gerindra justru mengajukan empat nama cawagub alternatif kepada PKS.
Syakir menuturkan, PKS bisa saja menyetujui satu dari empat cawagub yang diusulkan Gerindra.
Namun, PKS bisa juga menolak empat calon tersebut.
"Kami belum bisa memberikan keputusan, karena usulan tersebut baru kami terima," tutur dia.
Baca juga: PKS Buka Kemungkinan Setujui Salah Satu Cawagub DKI Usulan Gerindra Untuk Disandingkan
Kursi wagub DKI Jakarta kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno pada Agustus 2018. Sandiaga mengundurkan diri untuk mendaftar sebagai calon wakil presiden, mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Gerindra dan PKS selaku pengusung Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI 2017 memperebutkan posisi itu, hingga akhirnya kursi wagub disepakati milik PKS.
Gerindra dan PKS kemudian menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) cawagub DKI.
Kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu dinyatakan lulus fit and proper test. Dua nama itu pun diserahkan kepada DPRD DKI.
Namun, proses pemilihan wagub di DPRD DKI jalan di tempat, hingga akhirnya masa kerja anggota DPRD DKI periode 2014-2019 berakhir.
DPRD DKI periode 2019-2024 pun belum membahas pemilihan wagub karena masih fokus membahas rancangan anggaran DKI.
Partai Gerindra akhirnya mengajukan empat nama alternatif sebagai cawagub DKI Jakarta.
Keempat nama tersebut adalah Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantono, Sekretaris Jenderal Gerindra Riza Patria, dan Sekda DKI Saefullah.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, keempat nama itu diajukan, karena dua cawagub yang sudah diusulkan oleh PKS tak memiliki progres di DPRD DKI.
"Hasil informasi internal Gerindra, kemarin dua nama macet. Maka, yang diperlukan adalah, pertama jangan-jangan figur yang enggak DPRD kurang menerima atau komunikasi," kata Taufik, Kamis (7/11/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.