Ade mengatakan, Fahira pernah menggunggah foto yang disertai tulisan di akun Instagram pribadinya yang menyebut Ade kebal hukum sehingga tidak pernah dipenjara.
Baca juga: Berencana Laporkan Fahira Idris, Ade Armando Harus Lengkapi Bukti
Ade menilai tulisan Fahira tersebut telah menggiring opini negatif masyarakat tentang dirinya.
Kutipan keterangan tulisan dalam foto yang diunggah Fahira yang diduga mencemarkan nama baik Ade yakni "Banyak laporan dari konstituen saya mengenai ulah saudara AA selama ini yang sangat meresahkan masyarakat. Dan bukan hanya kali ini, tetapi berulang-ulang. Saudara AA seperti membanggakan dirinya tak tersentuh hukum".
"Ibu Fahira ini dalam pandangan saya dengan sengaja membangun sebuah kesan bahwa saya selama ini membanggakan diri saya bahwa saya kebal hukum. Buat saya ini serangan yang sangat tidak layak dan mencemarkan nama baik saya," kata Ade di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Sayangnya, tulisan Fahira tersebut telah dihapus dari akun Instagram Fahira. Oleh karena itu, polisi membutuhkan barang bukti lainnya untuk mendukung laporan Ade.
"Ternyata hari ini diketahui kalimat-kalimat yang justru ingin dipersoalkan itu sudah hilang sehingga polisi harus memverifikasi, mempelajari kembali bukti-bukti valid untuk tuduhan atau dugaan tersebut,"ungkap Ade.
Nantinya, lanjut Ade, dirinya akan kembali mendatangi Polda Metro Jaya guna melaporkan Fahira setelah melengkapi barang bukti yang diminta polisi.
Meski menciptakan perselisihan antara Fahira dan Ade, Anies Baswedan sebagai objek dalam meme tersebut tampak tidak terpengaruh.
Anies tidak mau ambil pusing terkait meme wajahnya yang diubah menjadi tokoh Joker dan diunggah ke media sosial. Anies ogah memerhatikan hal-hal seperti itu.
"Itu bukan hal yang menjadi perhatian saya. Saya lebih konsentrasi pada yang menjadi tugas saya," ujar Anies di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019) malam.
Baca juga: Anies Tak Mau Ambil Pusing Wajahnya Diubah Jadi Joker
Anies menganggap foto wajahnya diedit sebagai ekspresi yang disampaikan orang-orang yang mengkritiknya. Dia menyatakan menghargai ekspresi-ekspresi semacam itu.
"Orang berkomentar, orang menulis, orang menggambar, itu adalah hak mereka. Jadi kita negara demokrasi, kita negara yang menghargai perbedaan pendapat. Saya menghargai mereka yang mengekspresikan dengan caranya," kata dia.
Menurut Anies, semua tindakan seseorang di media sosial menjadi tanggung jawab orang tersebut kepada pengikutnya (followers).
"Ada orang lain yang mengekspresikan dengan caranya, ya nanti dia yang mempertanggungjawabkan kepada pembacanya, pada pendengarnya," ucap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.