JAKARTA, KOMPAS.com - Pembebasan lahan untuk pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UII) masih mengalami penolakan oleh warga.
Warga yang terdampak penggusuran Kecamatan Sukma Jaya, Kelurahan Cisalak, Kampung Bulak berkumpul di lahan kosong di samping gedung RS Sentra Medika Depok.
Kuasa hukum warga, Erham mengatakan, warga saat ini hanya menuntut satu hal pada pemerintah. Permintaan tersebut berupa terbukanya ruang dialog untuk sengketa penggusuran tersebut.
"Buka ruang dialog dan musyawarah karena itu langkah terbaik menurut kami dan langkah yang tepat untuk menghargai mengedepankan sisi kemanusiaan kepada warga kami," ujar dia saat ditemui di kawasan RS Sentra Medika, Depok, Senin (11/11/2019).
Erham mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum pernah sama sekali mengundang warga Kampung Bulak untuk bermusyawarah.
Baca juga: Adang Penggusuran untuk Proyek UIII, Warga Kampung Bulak di Depok Gelar Demo
Bukan hanya musyawarah, Erham mengatakan, sosialisasi terkait penggusuran pun belum pernah terdengar di tengah masyarakat.
"Musyawarah mufakat belum terjadi, sosialisasi belum terjadi," kata dia.
Saat ini, lanjut Erham, kerugian yang dirasakan warga semakin bertambah mengingat waktu yang digunakan untuk demonstrasi mengurangi penghasilan mereka.
Selain kerugian waktu dan materi, kerugian psikis juga dirasakan warga yakni kekhawatiran tempat tinggal yang tidak pasti mengingat tempat mereka akan segera digusur.
"Anak-anak yang harusnya sekolah kemudian harus bolos. agar memberikan perlawanan untuk mengedepankan musyawarah. Jadi kondisinya mencekam, apalagi sudah terpapar tiga sampai lima warga kami yang sudah tergusur," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.