JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai sejak awal, Partai Gerindra tak ingin kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta jatuh ke tangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Dari awal juga saya sudah paham Gerindra akan berkelit sedemikian rupa agar jatah wagub tidak jatuh ke PKS. Kawan seiring adalah musuh terdepan," ujar Ray dihubungi Kompas.com, Senin (11/11/2019).
Ray mengatakan, kursi wakil gubernur DKI merupakan posisi yang amat strategis bagi siapa pun yang mendudukinya. Sehingga, tak heran jika Gerindra juga diam-diam mengincar posisi itu.
"Semua partai juga pengin. Cuma kan ketentuannya partai pengusung saja yang bisa, dalam hal ini Gerindra-PKS," kata Ray.
Baca juga: Manuver Gerindra Incar Kursi Wagub DKI, Usulkan Kadernya sebagai Saingan PKS
"Itu posisi yang sangat seksi untuk kepentingan pragmatis dan politis. Ada Rp 80 triliun APBD-nya. Kemudian, siapa pun wakilnya pasti terkenal dan potensial dipilih. Itu yang membuat Gerindra tidak ikhlas memberikan posisi itu kepada PKS," lanjut dia.
Pendapat senada dilontarkan peneliti politik LIPI, Syamsudin Haris. Syamsudin menyebut, sejak awal Gerindra tidak punya niat baik soal jatah PKS atas kursi wagub DKI.
"Gerindra memang ingin jabatan wagub tersebut, padahal mestinya menjadi hak PKS. Sudah jelas sejak awal, tidak ada niat baik Gerindra, khususnya Gerindra Jakarta, sebagai pengusung Anies-Sandi untuk menyelesaikannya (proses pemilihan wagub dari PKS)," ucap Syamsudin kepada Kompas.com, Sabtu (9/11/2019) sore.
Baca juga: Tarik Ulur Gerindra-PKS soal Calon Wagub DKI yang Tak Berkesudahan
"PKS sudah mengalah dalam pilpres, saat Prabowo tidak mengambil satu pun dari 9 cawapres yang disodorkan PKS," kata Syamsudin.
Sudah setahun lebih sejak ditinggal Sandiaga Uno pada 10 Agustus 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekerja sendirian tanpa wakil.
Berdasarkan kesepakatan Gerindra dan PKS selaku pengusung Anies-Sandi, kursi wakil gubernur jadi "jatah" PKS. Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto kemudian didapuk jadi dua nama yang diusulkan sebagai calon wakil gubernur ke DPRD DKI Jakarta.
Hasilnya nihil sampai sekarang. Dua nama itu tak kunjung berproses di Kebon Sirih. Teranyar, Gerindra justru menyodorkan 4 nama baru untuk jadi wakil Anies.
Mereka adalah Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantono, Sekretaris Jenderal Gerindra Riza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengklaim, keempat nama ini disetor ke Dewan Pimpinan Pusat PKS yang secara resmi berwenang mengajukan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Biar bisa disandingkan (dengan kandidat dari PKS), bisa begitu kan. Karena kita lihat (kandidat PKS) macet ini gimana kalau opsi itu diambil," tutur Taufik, Kamis (7/11/2019).
Untuk diketahui, proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta di DPRD berjalan alot dengan drama penyusunan tata tertib pemilihan yang tak kelar-kelar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.