Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 294 Kuota CPNS, Pemkot Bogor Butuh Banyak Formasi Guru dan Tenaga Medis

Kompas.com - 11/11/2019, 17:04 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendapat jatah 294 kuota dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019.

Hal itu sesuai dengan surat keputusan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Kepala Bidang Formasi Data dan Penataausahaan Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Aparatur Kota Bogor Aries Hendardi mengatakan, saat ini Pemkot Bogor memprioritaskan posisi guru dalam pendaftaran CPNS dengan kuota sebanyak 145 formasi.

Sementara, untuk posisi tenaga kesehatan Pemkot Bogor menyiapkan kuota sebanyak 122. Sisanya, diperuntukkan bagi tenaga teknis.

"Jumlah formasi guru walupun terbanyak, tetapi masih jauh dari yang diharapkan. Kami coba upayakan secara bertahap untuk terpenuhinya kebutuhan tenaga pengajar," ujar Aries, Senin (11/11/2019).

Aries menambahkan, jumlah aparatur sipil negara (ASN) Kota Hujan memang masih jauh dari kata ideal.

Jika melihat dari jumlah penduduk yang mencapai 1,1 juta jiwa, idealnya Kota Bogor memiliki 12.000 ASN.

Jika dirinci berdasarkan jenisnya, sambung Aries, dari 7.012 ASN, 3.914 di antaranya menyandang sebagai jabatan fungsional.

Sementara 3.098 sisanya jabatan struktural.

"Memang jabatan fungsional lebih banyak, tapi tetap saja masih belum ideal. Termasuk dalam sektor pendidikan atau guru," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin mengatakan, kebutuhan tenaga pengajar masih cukup tinggi.

Bahkan, kata Fahrudin, kuota yang disediakan pemerintah daerah masih belum mampu memenuhi tenaga pengajar yang ada.

"Saya tidak hafal angka pastinya, yang jelas sekitar 1.000 guru. Mungkin kalau di total semuanya untuk kekurangannya," ujarnya.

Fahrudin menegaskan, posisi yang paling dibutuhkan adalah guru olahraga, agama, pengawas, tata usaha dan penjaga sekolah.

Meski begitu, ia menyadari hal itu tidak bisa dipaksakan.

Meski pihaknya sudah mengusulkan, tapi kembali lagi harus mengerti kemampuan pemerintah daerah maupun pusat.

Ia menambahkan, tingginya kebutuhan tenaga pendidik di Kota Bogor di tahun berikutnya terjadi lantaran banyaknya guru yang bakal pensiun di tahun 2020 nanti.

"Berdasarkan data yang ada, jumlah guru PNS Kota Bogor menyentuh angka 3.667 orang. Itu pun masih terbilang belum ideal. Kalau dirata-ratakan, setiap tahun sekitar 100 guru PNS pensiun," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com