Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri: Mayat dalam Koper di Bogor Diduga Kuat Korban Pembunuhan

Kompas.com - 11/11/2019, 17:25 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayat pria tanpa identitas di dalam koper yang ditemukan di Kampung Waru, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/11/2019), diduga kuat korban pembunuhan.

"Dari kasat mata, diduga kuat korban pembunuhan, sebab ada beberapa hasil autopsi jenazah yang mengarah ke sana," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Edy Purnomo di Jakarta, Senin (11/11/2019), seperti dikutip Antara.

Jasad tersebut dikirim oleh Polsek Nanggung ke RS Polri Kramat Jati pada Minggu (10/11) pukul 19.45 WIB.

Baca juga: Kondisi Mayat Dalam Koper di Bogor: Terbungkus Selimut, Plastik, dan Diplester

Dugaan pembunuhan terlihat dari ciri fisik korban yang mengalami luka di bagian wajah dan tempurung kepala akibat hantaman benda tumpul.

Selain itu, korban ditemukan di dalam koper standar dengan posisi diikat lakban dengan tujuan pelaku untuk menghilangkan bukti.

Namun seluruh dugaan tersebut, kata Edy, masih menunggu hasil identifikasi secara menyeluruh terhadap jasad korban.

"Proses identifikasi korban masih menunggu data antemortem dari pihak keluarga untuk kita cocokan dengan data posmortem dari jasadnya," katanya.

Pihaknya saat ini masih menantikan informasi dari pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Dalam Koper di Bogor

Adapun ciri fisik yang sejauh ini diketahui baru pada usia yang diperkirakan 40 tahun dan berat tubuh yang diperkirakan sekitar 60 kilogram lebih.

"Untuk ciri lainnya masih sulit diidentifikasi sebab jasad korban sudah mengalami pembusukan selama lima hari sebelum akhirnya ditemukan," katanya.

Saat ditemukan, mayat di dalam koper tersebut terbungkus selimut yang dilapisi plastik, dengan posisi jenazah melipat lengkap dengan plester yang dililit sekujur tubuh.

Selain itu, terdapat luka-luka pada mayat dalam koper yang belum dipastikan apakah akibat luka senjata tajam atau gigitan hewan.

Dari data yang dihimpun, penemuan mayat dalam koper tersebut berawal saat seorang warga melintasi semak-semak dan melihat sebuah koper berwarna biru tua.

Melihat itu, seorang warga yang melintas tersebut langsung mendekatinya. Namun, saat didekati mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

Kemudian, ia pun memberitahukan warga dan pihak kepolisian perihal koper tersebut.

Mendapat laporan itu, warga dan aparat kepolisian langsung mendatangi lokasi kemudian memastikan bahwa koper tersebut berisi mayat seseorang tanpa identitas.

"Iya betul (di dalam koper) kemarin," kata Kapolsek Nanggung, AKP Asep Saefudin, saat dihubungi Kompas.com.

]Pihak kepolisian langsung melakukan penanganan dan olah TKP ditemukannya mayat laki-laki tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com