JAKARTA, KOMPAS.com — Sakinah (60), penjual sayur yang disiram cairan kimia, mulanya mengira bahwa air yang membasahi bagian leher kanannya adalah air hujan.
"Awalnya saya kira itu air hujan yang turun dari atas yang kena ke leher saya bagian belakang," ucap Sakinah saat ditemui di Gang Haji Taat No 15S RT 01 RW006, Meruya Utara, Jakarta Barat, Senin (11/11/2019).
Selang beberapa lama, Sakinah baru tahu bahwa yang disiram adalah cairan kimia.
Ibu paruh baya penjual sayur keliling ini juga tidak sempat melihat ciri-ciri pelaku yang menyiram air keras.
Sebab, begitu terasa air membasahi lehernya, Sakinah langsung melihat ke atas karena mengira turun hujan.
"Saya fokus kirain saya air hujan, yang saya tahu dia naik motor sendirian," ucap Sakinah.
Baca juga: Penjual Sayur di Meruya Jadi Korban Penyiraman Cairan Kimia
Setelah disiram, barulah efek gatal dan panas terasa di leher bagian kanan dan kepala bagian kanan Sakinah.
Saat ditemui Kompas.com, luka bakar masih belum mengering di sekitaran leher Sakinah.
Indi, adik ipar Sakinah yang mengantarkan ke rumah sakit, mengaku kaget saat mendengar kabar itu.
"Awalnya saya biasa-biasa saja. Setelah tetangga ngomong Mak Inah disiram, saya bangun langsung antar ke Klinik Yuli di dekat sini," ucap Indi.
Indi pun membantu membersihkan bekas siraman yang ada di kepala Sakinah.
"Saya bantu bersihkan, rambutnya juga ada yang ikut keambil ya katanya panas dan gatel," kata Indi.
Setelah berobat ke RSUD Kembangan, Sakinah pun mendapat perawatan dan obat.
"Dikasih obat yang diminum sama dioles karena masih ada bekas luka bakarnya," ujar Indi.
Diberitakan sebelumnya, kasus penyiraman cairan kimia menimpa seorang nenek bernama Sakinah (60).
Ia penjual sayur di wilayah Meruya, Kembangan, Jakarta Barat.
Sakinah menceritakan, kejadian itu bermula saat ia selesai berjualan dan ingin kembali pulang ke rumah di Gang Haji Taat No 15 S RT 011 RW006, Meruya Utara, Jakarta Barat.
Penyiraman itu terjadi di kawasan Jalan Aries Utama, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat (8/11/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.