Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Sayur yang Disiram Cairan Kimia Mengira Lehernya Ketetesan Air Hujan

Kompas.com - 11/11/2019, 18:22 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sakinah (60), penjual sayur yang disiram cairan kimia, mulanya mengira bahwa air yang membasahi bagian leher kanannya adalah air hujan.

"Awalnya saya kira itu air hujan yang turun dari atas yang kena ke leher saya bagian belakang," ucap Sakinah saat ditemui di Gang Haji Taat No 15S RT 01 RW006, Meruya Utara, Jakarta Barat, Senin (11/11/2019).

Selang beberapa lama, Sakinah baru tahu bahwa yang disiram adalah cairan kimia.

Ibu paruh baya penjual sayur keliling ini juga tidak sempat melihat ciri-ciri pelaku yang menyiram air keras.

Sebab, begitu terasa air membasahi lehernya, Sakinah langsung melihat ke atas karena mengira turun hujan.

"Saya fokus kirain saya air hujan, yang saya tahu dia naik motor sendirian," ucap Sakinah.

Baca juga: Penjual Sayur di Meruya Jadi Korban Penyiraman Cairan Kimia

Setelah disiram, barulah efek gatal dan panas terasa di leher bagian kanan dan kepala bagian kanan Sakinah.

Saat ditemui Kompas.com, luka bakar masih belum mengering di sekitaran leher Sakinah.

Indi, adik ipar Sakinah yang mengantarkan ke rumah sakit, mengaku kaget saat mendengar kabar itu.

"Awalnya saya biasa-biasa saja. Setelah tetangga ngomong Mak Inah disiram, saya bangun langsung antar ke Klinik Yuli di dekat sini," ucap Indi.

Indi pun membantu membersihkan bekas siraman yang ada di kepala Sakinah.

"Saya bantu bersihkan, rambutnya juga ada yang ikut keambil ya katanya panas dan gatel," kata Indi.

Setelah berobat ke RSUD Kembangan, Sakinah pun mendapat perawatan dan obat.

"Dikasih obat yang diminum sama dioles karena masih ada bekas luka bakarnya," ujar Indi.

Diberitakan sebelumnya, kasus penyiraman cairan kimia menimpa seorang nenek bernama Sakinah (60).

Ia penjual sayur di wilayah Meruya, Kembangan, Jakarta Barat.

Sakinah menceritakan, kejadian itu bermula saat ia selesai berjualan dan ingin kembali pulang ke rumah di Gang Haji Taat No 15 S RT 011 RW006, Meruya Utara, Jakarta Barat.

Penyiraman itu terjadi di kawasan Jalan Aries Utama, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat (8/11/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com