Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kompleks Pinisi dan Trimaran PIK Protes Pagar Dibongkar untuk Jalan

Kompas.com - 11/11/2019, 19:41 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga kompleks Pinisi dan Trimaran Pantai Indah Kapuk (PIK), Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara protes pagar di lingkungan mereka dibongkar untuk jalan.

Agus Widjaja, kuasa hukum warga Komplek Pinisi dan Trimaran mengatakan, sebelum pagar itu dijebol, jalanan itu hanya bisa diakses warga kompleks.

"Jadi itu jalan mentok enggak bisa tembus ke jalan raya. Karena itu jalan hijau dan di peta pemda itu enggak ada, jadi itu jalan dipaksain tembusin ke Jalan Raya," kata Agus saat dihubungi Senin (11/11/2019).

Ia menyebutkan, jalan tersebut berada di jalur hijau dan berada di bawah kabel sutet sehingga tidak layak dijadikan jalanan umum.

Baca juga: Kawanan Monyet Bongkar Sampah di Perumahan Elite PIK untuk Cari Makan

Ia melanjutkan, pembongkaran tersebut justru memberi rasa tidak aman bagi warga sekitar.

"Jadi sekarang warga merasa kurang aman padahal kan enggak ada urgensinya itu jalan ditembusin 20 meter dari situ kan sudah ke jalan yang sama," ucap Agus.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, saat ini sudah tidak ada pagar yang menutup jalan menuju kompleks tersebut baik dari sisi Jalan Marina Raya maupun dari Jalan Pantai Indah Timur.

Dari sisi pintu masuk kompleks Jalan Pantai Indah Timur terlihat bekas potongan pagar di sisi kiri dan kanan jalan. Di belakang pos keamanan, tampak ada bekas atap gerbang menuju kompleks yang sudah dibongkar.

Meski sudah tidak ada gerbang masuk, saat ini yang diperbolehkan masuk hanya warga kompleks. Sekuriti kompleks yang berjaga tampak memberikan kartu parkir setiap kendaraan masuk komplek tersebut.

Sementara itu, dari sisi Jalan Marina Raya juga terlihat bekas pagar yang sudah dipotong pihak Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Berdasarkan keterangan sekutriti, dahulunya lokasi tersebut tertutup pagar besi sehingga kendaraan tidak bisa melintas.

Namun saat ini, pagar tersebut telah terbuka lebar. Sudah ada paving blok baru yang membuat jalanan komplek terhubung dengan jalan raya.

Di tengah jalan raya tersebut terdapat sebuah pos sementara yang dihuni oleh sejumlah petugas penangannan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Edy Junaedi, salah seorang petugas PPSU menyebutkan bahwa ia secara bergantian dengan rekan-rekannya menjaga lokasi tersebut.

"Sudah dua minggu ini saya jaga disini, sebelum pagar dibongkar sampai sekarang. Saya juga kurang paham disuruh jagain apa," ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa warga sempat memasang spanduk-spanduk penolakan pada Minggu malam. Namun ditertibkan Satpol PP yang membongkar gerbang tersebut siang tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com