JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menilai, revitalisasi trotoar di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat belum dirawat dengan baik oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta.
Hal itu tersebut diungkapkan Ida saat meninjau revitalisasi trotoar di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat bersama anggota DPRD lainnya.
Peninjauan ini dilakukan sebagai tolak ukur persetujuan rancangan anggaran Rp 1,2 pembangunan trotoar pada tahun 2020 mendatang.
“Bagus (pedestariannya), tapi kan selama ini kita akui, kita bisa membuat tapi kita tidak bisa merawat, itu harus kita akui. Ini (revitalisasi trotoar itu) harus kerja sama dengan Bina Marga, dishub, satpol pp untuk merawatnya. Jangan sampai sesuatu yang sudah kita anggarakan besar, perawatanya tidak ada, ini kan sayang,” ujar Ida di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).
Ida juga menyoroti pohon besar di sepanjang jalan Cikini yang tidak terawat dengan baik. Pohon-pohon tersebut dalam kondisi keropos dan harus ditebang.
Menurut dia, penebangan pohon malah membuat kondisi trotoar semakin gersang.
Baca juga: Warga Dukung Pohon Ditebang, tetapi Keluhkan Cikini Jadi Kian Gersang
Oleh karena itu, Politikus PDI Perjuangan ini menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak lagi menebang pohon-pohon di trotoar.
“Kalau perlu tidak ditebang, harus ada solusi lain. Ada tidak penyelesaian lain tapi tidak menganggu. Kalo argumenya emang menganggu misalnya jalur disabilitas, kan harus ditebang,” ucap dia.
Selain menyoroti pohon yang ditebang, Ida juga menyoroti kemacetan yang terus terjadi di Cikini.
Sebab, meski adanya revitaliasi trotoar itu, jumlah jalur untuk kendaraan di kawasan itu tidak diperluas ataupun dipersempit.
“Jadi memang konsep mereka ini adanya trotaor yang diperbesar adanya jalur yang konsisten. Kan kita lihat dari dua jalur menjadi empat jalur lalu mengecil lagi menjadi tiga jalur, ini selama ini menjadi macet. Jadi ini konsisten agar tidak ada pelebaran ataupun pengecilan,” ujar Ida.
Baca juga: Pembangunan Trotoar Jakarta, Diprotes karena Telan Triliunan dan Alasan di Baliknya
Oleh karena itu, Ida berharap ke depannya pemerintah mensosialiasikan masyarakat agar tidak menggunakan kendaraan pribadi di kawasan Cikini.
“Harapan begini, Pemda harus mensosialisasikan ke masyarakar agar tidak mengunakan kendaraan,” tutur Ida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.